Senin 23 Nov 2020 15:16 WIB

Google Wajibkan Pengembang Tampilkan Penggunaan Data di 2020

Kebijakan baru Google akan diterapkan Januari 2020.

Google memperkenalkan kebijakan baru yang akan berlaku pada Januari 2020 (Foto: ilustrasi)
Foto: Flickr
Google memperkenalkan kebijakan baru yang akan berlaku pada Januari 2020 (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google memperkenalkan kebijakan baru yang akan berlaku pada Januari 2020. Keajiban ini nantinya mewajibkan pengembang mengungkapkan penggunaan data di Toko Web Chrome.

"Mulai Januari 2021, setiap laman detail ekstensi di Toko Web Chrome akan menampilkan informasi yang disediakan pengembang tentang data yang dikumpulkan oleh ekstensi, dalam bahasa yang jelas dan mudah dipahami," tulis Google, dikutip Senin (23/11).

Baca Juga

Dalam unggahan di blog resmi Chrome itu, Google juga mengungkapkan kebijakan tersebut dimulai pada 18 Januari 2021. Hal itu juga sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dari Google untuk menindak ekstensi memerlukan transparansi data.

"Bagi pengembang yang belum memberikan pengungkapan privasi sebelum 18 Januari 2021, pemberitahuan akan ditampilkan dan dicantumkan di Toko Web Chrome mereka, untuk memberi tahu pengguna bahwa pengembang belum bersertifikat untuk mematuhi kebijakan penggunaan terbatas," tulis Google.

Google juga memperkenalkan kebijakan tambahan yang bertujuan untuk membatasi cara pengembang menggunakan data yang mereka kumpulkan. Lebih spesifik, pengembang harus memastikan penggunaan data pengguna hanya untuk kepentingan utama pengguna dan sesuai dengan tujuan ekstensi yang dinyatakan.

Google tidak mengizinkan penjualan data pengguna, sekaligus melarang penggunaan atau transfer data pengguna untuk iklan yang dipersonalisasi. Google juga melarang pengembang melakukan transfer data pengguna untuk kelayakan kredit atau segala bentuk kualifikasi peminjaman dan kepada perantara data atau pengecer informasi lainnya.

Secara umum, kebijakan baru tersebut juga mewajibkan pengembang untuk mengesahkan praktik penggunaan data mereka. Tahun lalu, sebagai bagian dari Project Strobe Google, raksasa teknologi itu mengumumkan serangkaian kebijakan penting tentang ekstensi untuk melindungi pengguna dan datanya. Kebijakan ini mengharuskan ekstensi hanya meminta izin yang diperlukan untuk menerapkan fitur-fiturnya. 

"Melindungi pengguna dan datanya adalah aspek fundamental dari pekerjaan yang kami lakukan di Chrome," tulis Google.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement