Jumat 27 Nov 2020 02:50 WIB

'Black Friday' Picu Belanja Produk Fesyen Cukup Tinggi

Produk aksesori fesyen, seperti tas dan sepatu, cukup diminati selama 'Black Friday'.

Produk aksesori fesyen, seperti tas dan sepatu, cukup diminati selama 'Black Friday' (Foto: Black Friday)
Foto: Wikimedia
Produk aksesori fesyen, seperti tas dan sepatu, cukup diminati selama 'Black Friday' (Foto: Black Friday)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan terhadap produk fesyen di masyarakat dinilai masih cukup tinggi di tengah pandemi. Menurut pelaku industri fesyen, masih tingginya permintaan produk pakaian tersebut karena sejumlah kalangan sudah memulai kegiatannya seperti bekerja di kantor.

"Bahkan permintaan produk sebagai seserahan belakangan ini pun meningkat," ujar Resti Ghita selaku Brand Manager Elizabeth melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (26/11).

Baca Juga

Resti mengatakan, minat masyarakat untuk belanja aksesori fesyen, seperti tas, cukup tinggi. Hal ini terlihat saat label Elizabeth menggelar ajang 'Black Friday Big Sale'. Masyarakat tetap bisa berbelanja tas, baju, sepatu atau aksesoris lainnya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Kapasitas toko kita batasi, cek suhu, memakai masker dan cuci tangan sebelum masuk toko pun menjadi syarat wajib masyarakat yang ingin berbelanja di Elizabeth," ujarnya.

Reti menjelaskan, 'Black Friday' merupakan perayaan promo besar-besaran yang pertama kali diadakan di Amerika Serikat (AS). 'Black Friday' telah menjadi salah satu hari berbelanja terbesar di dunia sejak 2012 dan berlanjut hingga saat ini.

Di Indonesia, tren 'Black Friday' berkembang belum lama ini. Hampir semua toko online dan offline menawarkan diskon besar untuk merayakan 'Black Friday'. Label Elizabeth turut serta sebagai salah satu cara menjual produk lebih mudah pada konsumen.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement