REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temuan terbaru mengungkap secuil khasiat plasma konvalesen. Penggunaan plasma darah dari penyintas Covid-19 untuk mengobati pasien pneumonia parah yang disebabkan oleh virus corona menunjukkan sedikit khasiat, menurut data uji klinis di Argentina yang dirilis pada Selasa (24/11).
Plasma konvalesen, yang memasukkan antibodi penyintas Covid-19 kepada mereka yang terinfeksi, tidak secara signifikan meningkatkan kondisi kesehatan pasien atau mengurangi risiko kematian yang lebih baik dari plasebo. Temuan riset itu diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.
Kendati bukti keampuhannya terbatas, plasma konvalesen, yang pada Agustus digembar-gemborkan Presiden AS Donald Trump sebagai "terobosan bersejarah", sering diberikan kepada pasien di AS. Pada Oktober, riset minor dari India menunjukkan bahwa plasma konvalesen menyembuhkan gejala pada pasien Covid-19, seperti sesak napas dan kelelahan, namun tidak mengurangi risiko kematian atau perkembangan penyakit parah selama 28 hari.
Riset baru di Argentina melibatkan 333 pasien pneumonia Covid-19 parah yang dirawat-inap, yang secara acak ditentukan untuk menerima plasma konvalesen atau plasebo.