REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Sony untuk memenuhi kebutuhan PlayStation 5 cukup banyak mengalami rintangan. Calo-calo berkeliaran memborong konsol PS5 dalam jumlah banyak. Hal ini menyebabkan para penggemar kesulitan mendapatkan konsol.
Banyak penggemar terpaksa membeli konsol dari calo dengan harga yang lebih tinggi. Alhasil, calo-calo PlayStation 5 mendapatkan penghasilan yang sangat besar.
Bahkan menurut laporan dari Business Insider, mereka menemukan seorang calo PS5 yang menyebut dirinya Mark F ternyata berhasil mendapatkan 221 konsol PS5. Mark F juga menjual unit PS5 ini dengan harga 1.000 dolar Amerika Serikat (AS), dua kali lipat dari harga aslinya 499 dolar AS. Dalam pekan pertamanya, ia berhasil mendapatkan 40 ribu dolar AS atau Rp 560 juta dari penjualannya.
Total modal calo PS5 ini sedikit di atas 100 ribu dolar AS atau sekitar 110 ribu dolar AS, mengingat PS5 diijual sehaga 499 dolar AS. Dengan menaikkan harga jual PS5 yang didapatkannya, saat konsol yang dimiliki terjual habis, dia akan mengantongi keuntungan hingga 100 ribu dolar AS atau Rp 1,3 miliar.
Menurut laporan tersebut, MARK F, entah bagaimana berhasil mengatasi keterbatasan Sony melalui penggunaan bot dan penjualan daring.
Sony telah mencoba untuk mengekang calo dengan mengizinkan pelanggan untuk membeli satu unit masing-masing. Namun, sepertinya itu tidak berfungsi seperti sebelumnya.
Dilaporkan bahwa ada grup calo yang telah berhasil mendapatkan total 3.500 unit, dengan asumsi mereka menjualnya dengan harga mark up serupa dan akan menghasilkan keuntungan lebih dari 1 juta dolar AS.