REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Raksasa pencarian internet China, Baidu, sedang mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan listrik sendiri. Baidu telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah produsen mobil untuk kepentingan itu.
Baidu, yang juga mengembangkan teknologi penggerak otonom dan infrastruktur konektivitas internet, sedang mempertimbangkan pembuatan kontrak. Demikian kata satu dari tiga sumber sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip Rabu.
Ini merupakan langkah terbaru dalam perlombaan di antara perusahaan teknologi untuk mengembangkan mobil pintar. Inisiatif ini akan menjadi langkah maju dari perusahaan internet seperti Tencent Holdings Ltd, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc, yang juga telah mengembangkan teknologi terkait mobil atau berinvestasi dalam perusahaan rintisan mobil pintar.
Baidu telah mengadakan pembicaraan awal, tanpa mencapai keputusan apa pun, dengan pembuat mobil termasuk Zhejiang Geely Holding Group Co Ltd, Guangzhou Automobile Group Co Ltd dan Hongqi China FAW Group Corp Ltd, tentang kemungkinan usaha, kata sumber tersebut.
Baidu menolak berkomentar. GAC mengatakan pihaknya memiliki kemitraan strategis dengan Baidu dan bahwa kerja sama lebih lanjut akan dibahas. Geely mengaku tidak paham dengan masalah tersebut. FAW tidak menanggapi permintaan komentar.
Baidu mendirikan unit penggerak otonom Apollo pada 2017. Unit ini terutama memasok teknologi yang didukung oleh kecerdasan buatan dan bekerja dengan pembuat mobil seperti Geely, Volkswagen AG, Toyota Motor Corp, dan Ford Motor Co.
Baidu mengoperasikan layanan taksi otonom Go Robotaxi dengan pengemudi keselamatan di dalamnya di Beijing, Changsha, dan Cangzhou, dan berencana untuk memperluas ke 30 kota dalam tiga tahun. Perusahaan itu memperoleh persetujuan pekan lalu untuk menguji lima mobil di Beijing tanpa pengemudi.