Selasa 22 Dec 2020 11:57 WIB

Penambang Temukan Mumi Serigala Berusia 57 Ribu Tahun

Dari hasil rekonstruksi, diketahui serigala ini makan salmon semasa hidup.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Mumi serigala berusia 57 ribu tahun.
Foto: Government of Yukon. via zmescience
Mumi serigala berusia 57 ribu tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang penambang emas di Yukon, Kanada mengalami sebuah hari yang tidak biasa di tempat bekerja. Dia yang sedang meledakkan dinding lumpur yang membeku tiba-tiba menemukan mumi anak serigala yang terkunci di lapisan es selama 57.000 tahun.

Mumi anak serigala itu terawetkan dengan baik. Hampir semua organ, termasuk bulu, gigi, dan jaringan tubuh hewan ini dalam keadaan utuh, kecuali bagian mata.

Baca Juga

“Fakta bahwa mumi ini begitu lengkap memungkinkan kami melakukan begitu banyak pertanyaan tentang dirinya untuk membangun kembali hidupnya,” ujar Julie Meachen, seorang profesor anatomi di Des Moines University, yang merupakan bagian dari tim yang memeriksa mumi tersebut, dilansir Zmescience, Selasa (22/12).

Anak serigala itu dinamai sebagai Zhùr oleh warga lokal di Tr’ondëk Hwëch’in. Hewan ini telah diawetkan dengan sangat baik selama bertahun-tahun karena keadaan yang tidak biasa.

Seandainya anak serigala itu mati perlahan atau diburu oleh predator, sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi mumi. Para peneliti percaya bahwa hewan berbulu ini berada di sarangnya ketika roboh, sehingga membuatnya kehilangan nyawa secara tiba-tiba.

Jarang sekali menemukan mumi seperti anak serigala itu di Yukon. Hewan tersebut harus mati di lokasi permafrost, di mana tanah membeku sepanjang waktu karena cuaca dingin.

“Hewan ini juga harus terkubur dengan sangat cepat, seperti proses fosilisasi lainnya,” jelas Meachen dalam sebuah pernyataan.

Jika terlalu lama diletakkan di tundra beku, anak serigala itu mungkin akan membusuk atau dimakan oleh mahluk hidup lainnya. Data dari tim peneliti menunjukkan bahwa hewan ini tidak mengalami kelaparan dan berusia sekitar 7 minggu ketika mati.

“Jadi kami merasa lebih baik mengetahui bahwa anak yang malang itu tidak menderita terlalu lama,” kata Meachen.

Berkat pengawetan yang sangat baik, para peneliti dapat memastikan pola makan Zhùr. Anehnya, bukan bison maupun lembu atau hewan besar lainnya yang Anda harapkan akan dimakan oleh serigala di Zaman Es. Hewan ini diketahui secara teratur memakan makanan dari air, secara khusus adalah salmon.

Pengurutan genom menunjukkan bahwa Zhùr diturunkan dari populasi serigala purba Rusia, Siberia, dan Alaska, sama seperti serigala modern. Meskipun menggunakan teknik investigasi yang canggih, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang anak serigala purba ini.

“Kami telah ditanyai mengapa dia satu-satunya serigala yang ditemukan di sarang, dan apa yang terjadi pada ibu atau saudara kandungnya. Bisa jadi dia adalah anak satu-satunya atau serigala lain tidak berada di sarang saat itu. Sayangnya, kami tidak akan pernah tahu,” jelas Meachen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement