REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, tidak ada yang dapat mendengar suara tabrakan antar benda-benda di galaksi lain secara langsung. Namun, sekarang berkat program sonifikasi data baru dari Badan Antariksa AS (NASA), kita bisa merasakan seperti apa suara beberapa fenomena yang paling ekstrem di alam semesta ini terjadi.
Fenomena supernova ini diubah menjadi suara yang dimainkan oleh instrumen di Bumi. Dilansir dari Live science, untuk mendengar suaranya, NASA menggunakan pusat sinar-X Chandra yang mencitrakan galaksi jauh.
Dalam inisiatif baru mereka, X Chandra mengambil tiga gambar ikonik dari arsip mereka dan menerjemahkan frekuensi cahaya yang berbeda ke dalam nada suara yang berbeda.
Dalam data NASA sonifikasi nebula kepiting, sinar X-ray (biru dan putih) diwakili oleh instrumen kuningan. Cahaya optik (ungu) dimainkan dengan instrumen senar. Sinar infra merah (merah muda) diwakili oleh woodwinds. Suara-suara itu berkumpul di dekat pusat nebula, di mana pulsar yang berputar cepat mengeluarkan gas dan radiasi ke segala arah.
NASA juga mengunggah dua video rekaman lagi dalam sebuah pernyataan. Satu menunjukkan Klaster Peluru, dua kelompok galaksi yang perlahan bertabrakan satu sama lain, sekitar 3,7 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Tabrakan ini memberikan bukti langsung pertama keberadaan materi gelap, yang menyebabkan galaksi jauh di dua wilayah biru gambar tampak lebih besar dan lebih dekat melalui proses yang disebut pelensaan gravitasi. Wilayah materi gelap biru tersebut diwakili dengan frekuensi suara terendah dalam salah satu video dengan sinar X diwakili dengan frekuensi tertinggi.