Senin 18 Jan 2021 11:20 WIB

Kali Pertama, Roket Virgin Mencapai Orbit

Virgin Orbit sukses melakukan uji coba pengiriman roket.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).
Foto: AFP
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Virgin Orbit, perusahaan seinduk dari pariwisata luar angkasa Virgin Galactic milik Richard Branson, mencoba tes kedua dari roket peluncuran satelit kecilnya pada Ahad (17/1). Ini menjadi pertama kalinya perusahaan mencoba meluncurkan satelit kerja ke luar angkasa atas nama NASA. Dalam uji coba ini, untuk pertama kalinya roket Vorgin Orbit berhasil mencapai orbit.

Boeing 747 milik Virgin Orbit lepas landas dari pelabuhan antariksa Virgin Galactic di gurun Mojave dan naik ke ketinggian 35 ribu kaki dengan roket peluncur satelit yang terpasang di sayapnya. Setelah mencapai lokasi yang telah ditentukan, roket akan dan terbakar, membawa satelit kecil ke dalam perjalanan ke orbit mengelilingi Bumi.

Baca Juga

Dilansir dari The Verge, Senin (18/1), Virgin Orbit telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengembangkan metode peluncuran roket di udara ini. Perusahaan telah melakukan uji penerbangan yang semakin kompleks sejak 2018. Tetapi uji coba penuh pertama dari kemampuan peluncuran roket perusahaan pada Mei tahun lalu tidak berjalan sesuai rencana.

Pesawat naik dengan benar, roket jatuh dan mesin utama menyala. Tapi masalah pada saluran bahan bakar oksigen cair mencegah roket mencapai orbit.

CEO Virgin Orbit, Dan Hart mengatakan selama konferensi awal bulan ini bahwa perusahaan telah membuat perubahan jalur propelan tersebut dan melakukan “sejumlah besar pengujian” sejak Mei, meskipun ada pandemi.

“Menonton (Virgin Orbit) naik ke kesempatan dan menyelami detailnya serta mendorong pematangan sistem, dan melakukannya di lingkungan pandemi, sungguh menakjubkan untuk ditonton,” kata Hart.

Selain perbaikan teknis, perbedaan lain antara pengujian sebelumnya dan yang ini adalah Virgin Orbit akan mencoba mengirimkan muatan komersial nyata untuk pelanggan untuk pertamanya kalinya: NASA. Badan antariksa tersebut telah menugaskan Virgin Orbit untuk membawa 10 satelit kecil yang berbeda untuk berbagai universitas. Masing-masing akan melakukan berbagai misi, mulai dari membersihkan puing-puing ruang angkasa lain, hingga melakukan pengamatan cuaca.

Misi ini seharusnya berlangsung pada Desember, tetapi ditunda karena beberapa anggota tim peluncuran Virgin Orbit harus dikarantina. Hart mengatakan Virgin Orbit telah melakukan banyak hal untuk memastikan keamanan tim menjelang peluncuran.

Upaya peluncuran dijadwalkan ulang ke awal bulan ini, meskipun itu telah ditunda beberapa kali ke sebelum peluncuran yang ini. Perusahan itu men-tweet pada Sabtu (16/1) bahwa perangkat kerasnya dalam kondisi sangat baik dan cuacanya terlihat baik.

Pendekatan Virgin Orbit untuk meluncurkan satelit sangat berbeda dari SpaceX atau penyedia peluncuran utama lainnya yang biasanya digunakan NASA dan lainnya. Dengan meluncurkan dari pesawat di udara, sistem Virgin Orbit tidak membutuhkan sebesar roket atau bahan bakar sebanyak itu, yang membantu menekan biaya. Perusahaan satelit secara teoritis dari mana saja 747 dapat lepas landas dan mendarat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement