Jumat 08 Jan 2021 19:09 WIB

Puing Bertuliskan CNSA di Kalteng Ternyata Bukan Badan Roket

Bagian yang ditemukan adalah pelindung roket peluncur satelit.

Sampah antariksa yang ditemukan di Kalimantan Tengah.
Foto: lapan/cnsa/tim evakuasi
Sampah antariksa yang ditemukan di Kalimantan Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyampaikan informasi terbaru mengenai benda antariksa yang ditemukan di Kalimantan Tengah. Obyek yang ditemukan itu terdapat logo atau lambang dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi. CNSA adalah lembaga antariksa China atau China National Space Administration (CNSA).

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan sampah antariksa yang ditemukan itu adalah Objek sampah antariksa yang ditemukan adalah bagian dari payload fairing (pelindung muatan) roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan pada 22 Desember 2020. Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat sehingga bisa terapung di laut.

Baca Juga

"Update final sampah antariksa yang ditemukan (bukan jatuh) di pantai selatan Kalimantan Tengah. Gambar lengkap dari Tim Evakuasi dan CNSA melengkapi informasi dan mengoreksi hasil analisis sebelumnya. Ternyata bagian yang ditemukan adalah bagian Payload Fairing, bukan badan roket yang sudah mengorbit," ucap Thomas, kepada Republika.co.id, Jumat (8/1).

Diketahui, pada 22 Desember 2020 lalu China meluncurkan roket pembawa pesawat luar angkasa terbaru mereka. Roket Long March 8 Y-1 ini bagian dari rencana jangka panjang Beijing untuk mengembangkan kendaraan peluncur yang dapat digunakan lagi agar dapat menekan biaya dan mempercepat peluncuran bagi klien komersial.

Roket yang diluncurkan di pulau Hainan, selatan China, itu membawa lima satelit. China berencana beberapa tahun ke depan mereka dapat mengembangkan seri roket Long March 8 sebagai roket  yang dapat digunakan ulang. Serupa dengan peluncur Falcon yang dikembangkan perusahaan swasta Amerika Serikat (AS) SpaceX.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement