Selasa 19 Jan 2021 13:52 WIB

Usai Tetapkan Syarat, China Bersedia Pinjamkan Sampel Bulan

Wahana Chang'e-5 mengumpulkan sekitar 1,73 kilogram sampel batuan bulan.

 Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menunjukkan gambar yang diambil dengan kamera panorama di atas kombinasi pendarat-pendarat pesawat ruang angkasa Chang
Foto: EPA-EFE/CHINA NATIONAL SPACE ADMINISTRAT
Sebuah foto selebaran yang disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) menunjukkan gambar yang diambil dengan kamera panorama di atas kombinasi pendarat-pendarat pesawat ruang angkasa Chang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampel bulan yang berhasil dibawa ke bumi dengan wahana antariksa Chang'e-5 akan dibagikan kepada para peneliti dari negara lain. Namun, negara-negara yang akan berbagi harus mematuhi serangkaian aturan yang dikeluarkan Cina.

Hampir lima dekade berselang, China berhasil membawa sampel bebatuan bulan ke bumi. Kantor berita Xinhua melaporkan pada Senin (18/1) bahwa sampel tersebut akan dibagikan kepada peneliti dari negara lain asalkan para diplomat mereka dapat mematuhi aturan China terkait proses peminjaman dan pengembalian sampel.

Baca Juga

Para diplomat dari berbagai negara diundang untuk mendengarkan China menyusun aturan mengenai perawatan dan penanganan sampel bulan hingga bagaimana nantinya terobosan ilmiah akan dibagikan.

Wahana antariksa Cina Chang'e-5 mengambil sampel bebatuan bulan pada Desember tahun lalu. Keberhasilan ini menjadikan China sebagai negara ketiga yang mengambil sampel dari bulan setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.

"Kami masih dalam tahap persiapan awal meneliti sampel bulan," kata Wakil Direktur Program Bulan China Pei Zhaoyu,

Para ahli berharap, sampel yang dibawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dapat memberikan informasi baru mengenai sejarah dan evolusi bulan.

sumber : DW
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement