REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesawat luar angkasa China Chang'e 5 berhasil melakukan pendaratan di Bulan pada Selasa (1/12). Tak sampai sehari, Badan Antariksa Nasional China telah merilis video pendek yang menunjukkan pesawat antariksa turun ke permukaan bulan serta beberapa foto bulan yang sangat jernih.
Gambar permukaan panorama yang menyoroti wilayah Oceanus Procellarum tempat pesawat ruang angkasa itu mendarat, sangat menakjubkan. Seperti dilansir dari Arstechnica pada Kamis (3/12), foto itu menunjukkan pendarat dan salah satu kakinya di latar depan, dengan permukaan bulan membentang ke cakrawala.
Gambar yang dapat diperbesar ini berukuran 15.000 × 7.947 piksel, memberikan detail luar biasa tentang bebatuan kecil di dekat awak pendarat, serta lekukan yang dibuat oleh kaki pendaratan di permukaan Bulan.
The landing of Chang'e 5's descender and ascender unit.
📹:CNSA/CLEP
ℹ:https://t.co/uAjm4tGl7i pic.twitter.com/P7zK9asBuq
— LaunchStuff (@LaunchStuff) December 2, 2020
Video pendaratan Chang'e 5 juga memperlihatkan bagaimana para awak memperlambat laju pesawat, mengubah orientasi dirinya, menghindari bahaya, dan kemudian melayang sebelum masuk untuk pendaratan terakhir.
Mendarat di Bulan bukanlah prestasi baru bagi China. Sebelumnya pesawat Chang'e 3 berhasil melakukan pendaratan lunak di Bulan pada tahun 2013.
Pada tahun 2019 pesawat luar angkasa Chang'e 4 melakukan pendaratan lunak pertama kali di sisi jauh Bulan. Perlu juga dicatat bahwa saat ini ada tiga probe aktif di permukaan bulan, dan semuanya adalah milik China
Tapi tantangan sesungguhnya untuk program luar angkasa China akan datang pada hari Kamis. Sejak pendaratannya, Chang'e 5 telah mengambil material dan menempatkan regolith bulan ke dalam kapsul pengembalian sampel.
Pada hari Kamis, pesawat ruang angkasa kecil ini akan mencoba lepas landas dari permukaan Bulan, sesuatu yang sebelumnya hanya dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Setelah kendaraan kecil ini mencapai orbit bulan, ia masih harus berlabuh dengan pengorbit bulan, melepaskan sampel dan kemudian kembali dengan selamat ke Bumi melalui atmosfer planet.
Semua ini, jika berhasil, akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan. Jika semuanya berjalan lancar, sebelum akhir tahun 2020, China akan memiliki sampel batuan bulan pertama yang diangkut ke Bumi dalam lebih dari empat dekade.