Sabtu 30 Jan 2021 16:01 WIB

Anak Muda Korea Terlalu Banyak Konsumsi Gula

WHO rekomendasikan batasi asupan gula 10 persen dari semua kalori harian.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indira Rezkisari
Minuman manis. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan memaparkan anak muda di negara itu terlalu banyak mengonsumsi gula dari makanan olahan.
Foto: PxHere
Minuman manis. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan memaparkan anak muda di negara itu terlalu banyak mengonsumsi gula dari makanan olahan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan Korea Selatan memaparkan anak muda di negara itu terlalu banyak mengonsumsi gula dari makanan olahan. Menggunakan data dari survei kesehatan dan gizi yang dilakukan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, kementerian melihat pola konsumsi gula harian dari sekitar 7.000 orang pada 2018.

Dilansir dari Korea Herald, asupan gula harian dari makanan olahan menyumbang 10,1 persen dari total kalori untuk anak-anak berusia tiga hingga lima tahun. Sedangkan angka untuk remaja, antara usia 12 hingga 18 tahun tercatat 10,3 persen.

Baca Juga

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi asupan gula harian dari makanan olahan hingga 10 persen dari semua kalori yang dikonsumsi sepanjang hari. “Penting memilih produk makanan dengan gizi seimbang dan kadar gula rendah untuk mengurangi jumlah asupan gula yang dapat menyebabkan obesitas dan ketidakseimbangan gizi,” kata rilis Kementerian Pangan.

Pemerintah menyarankan orang tua memberi perhatian khusus saat anak-anak usia tiga hingga lima tahun mulai mengembangkan kebiasaan makan. Asupan gula harian rata-rata dari makanan olahan menghasilkan 7,4 persen kalori, termasuk dalam rekomendasi WHO.

Kementerian Pangan mengatakan konsumsi gula orang Korea menunjukkan penurunan yang stabil, yaitu sekitar 20 persen dari pada 2016 hingga 2018. Minuman merupakan sumber gula terbesar, menyumbang 32,7 persen gula dari makanan olahan, diikuti makanan ringan, roti, dan kue beras.

Orang yang berusia enam hingga 49 tahun mengonsumsi sebagian besar gula dari minuman berkarbonasi, sedangkan kopi adalah sumber utama asupan gula bagi orang berusia di atas 50 tahun. Kementerian Pangan merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi minuman berkarbonasi, dan beralih ke air. Mereka juga menyarankan orang-orang menahan diri mengonsumsi gula atau sirup ke dalam kopi.

“Penting untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur dan memilih camilan dengan jumlah gula yang rendah untuk diet seimbang,” kata Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang-lip. Selain itu, dia juga mengimbau industri makanan untuk berpartisipasi aktif dalam mengambangkan minuman rendah gula.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement