Kamis 13 Mar 2025 08:15 WIB

Konsumsi Gula Berlebih Saat Buka Puasa, Awas! Tubuh Jadi ‘Korban’

Konsumsi makanan dan minuman manis selama bulan Ramadhan tetap harus dikontrol.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Minuman manis (ilustrasi). Konsumsi makanan dan minuman manis selama bulan Ramadhan tetap harus dikontrol agar terhindar dari berbagai penyakit.
Foto: Flickr
Minuman manis (ilustrasi). Konsumsi makanan dan minuman manis selama bulan Ramadhan tetap harus dikontrol agar terhindar dari berbagai penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Minuman dan makanan manis menjadi pilihan favorit untuk berbuka puasa. Meskipun bisa mengembalikan energi dengan cepat, konsumsi makanan dan minuman manis selama bulan Ramadhan tetap harus dikontrol agar terhindar dari berbagai penyakit.

Pakar gizi dari IPB University, Prof Budi Setiawan, mengatakan gula termasuk bahan pangan yang konsumsinya harus dibatasi karena berada di puncak piramida gizi seimbang. Menurut dia, batas aman konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.

Baca Juga

“Jadi pastikan asupannya tidak melebihi batas itu. Konsumsi apapun kalau berlebihan tentu saja tidak baik, makanya pedomannya adalah gizi seimbang,” kata Prof Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (13/3/2025).

Ia menjelaskan, konsumsi minuman manis saat berbuka dan sahur secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan gizi. Di samping itu, akan ada kecenderungan perut terasa penuh sehingga mengurangi ruang untuk makanan sehat seperti sayur, buah, dan sumber protein yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, konsumsi gula secara berlebih juga akan meningkatkan risiko karies atau kerusakan gigi. Tingginya konsumsi gula juga bisa menambah asupan kalori sehingga memicu kenaikan berat badan.

“Untuk penderita diabetes melitus, kadar gulanya harus dijaga. Konsumsi gula berlebih dalam tubuh pada gilirannya dapat meningkatkan trigliserida dalam darah yang berisiko bagi penderita penyakit jantung. Bisa juga terjadi gangguan pencernaan akibat meningkatnya asam lambung,” kata dia.

Prof Budi kemudian menyarankan beberapa alternatif pengganti minuman manis yang lebih menyehatkan, antara lain kelapa muda dan jus buar atau sayur. Selain itu, ia juga menyarankan buah manis yang lebih sehat seperti kurma, baik kurma segar maupun kering.

“Akan tetapi tentu saja tidak boleh berlebihan, cukup satu atau tiga butir saja. Saat membuat jus juga sebaiknya jangan ditambah gula yang berlebih,” kata dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement