SUARA MUHAMMADIYAH -- Oleh Nur Ngazizah
Menjadi muslimah adalah anugerah terindah dari Allah SWT, nikmat terindah karena Allah memberikan kesempatan untuk menjadi hamba Allah dengan menjaga ketaatan kepadaNya. Busana muslimah bukan sekedar simbol beragama tetapi busana muslimah adalah substansi agama itu sendiri. Karena busana muslimah adalah perwujudan dari ketaatan kepada Allah bagi seorang muslimah, yang membedakan seorang muslimah dengan yang bukan muslimah. Karena di dalamnya ada kekhasan dan ciri khas seorang muslimah. Kekhasan inilah yang merupakan substansi dari agama Islam itu sendiri.
Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, sudah mengatur secara lengkap tentang kebebasan menjalankan agama bagi warga negaranya, seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 yaitu negara menjamin kemerdekaan beribadah dan menjalankan agama bagi penganutnya.
Menggunakan busana muslimah termasuk hak yang sudah dijamin negara, yaitu hak menjalankan agamanya. Karena perintah menggunakan busana muslimah ada di dalam kitab suci Al-Qur’an, sebagai pedoman bagi seorang muslim. Sehingga seharusnya negara dan semua perangkatnya justru mendukung dan mensupport serta menjamin kenyamanan warga negaranya untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya.
Busana muslimah ini adalah identitas bagi seorang perempuan muslim, agar dia mudah dikenal, terlindungi dirinya dan juga menjaga dari segala fitnah serta yang terpenting adalah merupakan perintah dari Allah.
Busana muslimah tidak menjadikan yang memakainya menjadi terbelakang, kumuh ataupun predikat buruk yang lain. Justru memakai busana muslimah menjadikan pemakai menjadi berhati- hati dalam bergaul, menjaga kehormatan dirinya dan terus menerus memperbaiki dirinya. Agar busana muslimah yang dipakai mampu mendorong dirinya untuk terus memperbaiki akhlak, baik akhlak berbicara, bertingkah laku,bergaul maupun akhlaq kepada Allah,guru,orang tua maupun lingkungan sekitar.
Busana muslimah adalah cerminan dari keimanan seorang perempuan kepada Allah. Banyak cerita pedih, saudara saudara muslimah untuk bisa menutup auratnya. Perjuangan yang merupakan nafas kehidupan tiada henti. Disinilah perlu tekad lahir dan batin untuk menunjukkan kesungguhan pembuktian keimanan kepada Allah.