Kamis 18 Feb 2021 23:37 WIB

Uhamka Kembangkan Kurikulum Berbasis Global

Salah satu yang diperkuat oleh Uhamka adalah mengembangkan kurikulum.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Rektor Uhamka Prof Dr Gunawan Suryoputro MHum
Foto: Dok Uhamka
Rektor Uhamka Prof Dr Gunawan Suryoputro MHum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Gunawan Suryoputro terus berupaya mendorong agar kampusnya melebihi standar yang ditetapkan. Salah satu yang diperkuat oleh Uhamka adalah mengembangkan kurikulum.

"Kurikulum kita harus terus dikembangkan benchmarking-nya, tidak hanya kepada standar pendidikan tinggi tapi harus melampaui itu," kata Gunawan, saat pertemuan dengan media secara virtual, Kamis (18/2).

Menurut dia, agar bisa melampaui standar pendidikan tinggi, maka harus mengacu pada kurikulum global. Salah satu kurikulum yang dibutuhkan pada abad 21 adalah bisa membuat mahasiswanya berkualitas kelas dunia.

Kualitas kelas dunia yang diharapkan adalah mahasiswa mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mandiri. "Jadi yang creative thinking, inovative thinking, critical thinking, itu merupakan beberapa ciri dari kompetensi abad 21," kata Gunawan menambahkan.

Ia mengatakan, jika kurikulum sudah berbasis global maka capaian-capaian Uhamka ke depannya juga bisa bersaing dengan global. Proses pendidikan dan pembelajaran, hingga riset dan publikasi akan menjadi berbasis global.

Uhamka menyadari tidak bisa berkembang jika hanya bekerja sendirian. Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia terus didorong. Tidak hanya dengan perguruan tinggi dalam negeri, Uhamka juga melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri.

Sementara itu, Wakil Rektor III Uhamka, Lelly Qodariah menjelaskan saat ini ada upaya untuk melakukan pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi di luar negeri. Salah satu yang sudah direncanakan dan akan segera dikirim adalah pertukaran mahasiswa dan dosen bersama dengan Asia University of Taiwan.

Kegiatan yang dilaksanakan 22 Februari hingga 25 Juni 2021 ini akan diikuti oleh 16 mahasiswa. "Dalam posisi seperti ini, akan memudahkan mahasiswa Uhamka atau dari luar untuk berkolaborasi mendapatkan keilmuan-keilmuan," kata Lelly.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement