Oleh : Israr Itah*
REPUBLIKA.CO.ID, Indonesian Basketball League (IBL) sempat 'patah hati' dua kali. Pertama, saat kompetisi IBL 2020 berhenti di tengah jalan pada Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Kedua, saat persiapan intens dari Oktober 2020 untuk memulai kompetisi baru pada 15 Januari 2021 kembali gagal. Masih karena Covid-19. Pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Kecewa sudah jelas. Bukan hanya pihak IBL selaku operator kompetisi, melainkan juga klub-klub peserta. Sudahlah didera masalah finansial karena sponsor yang urung masuk, mesti bernegosiasi gaji dengan para pemainnya, sampai mengubah program latihan akibat jadwal pertandingan yang gelap.
Namun IBL tak berpangku tangan. 'Patah hati' dua kali ini membuat tim yang dikomandani Junas Miradiarsyah terus bekerja lebih giat. Eks manajer stasiun radio beken di Jakarta dan asisten Erick Thohir di Inasgoc dalam perhelatan Asian Games 2018 lalu, menjalin komunikasi intens dengan para penentu kebijakan mulai dari Satgac Covid-19, KONI, Kemenpora, sampai pihak kepolisian. Alhasil setelah memaparkan persiapan kompetisi yang dipadatkan dengan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 dalam rapat gabungan, kabar baik dari pihak kepolisian datang. Polisi memberikan lampu hijau IBL untuk mempersiapkan penyelenggaraan kompetisi yang akan dimulai 10 Maret 2021. Saat tulisan ini dibuat, gentlement agreement sudah ada. Tinggal menanti surat izin keluar tengah pekan ini.
Kabar ini ibarat air sejuk di tengah dahaga berkepanjangan. Banyak pihak yang terlibat sudah lama menantikan kompetisi IBL kembali bergulir. Mulai dari wasit, petugas pertandingan, pemain, ofisial klub, pelatih, fan basket, sampai awak media sudah tak sabar menyaksikan liga kembali digelar.
Sebagian besar menerima manfaat ekonomi dari penyelenggaraan IBL, sementara sebagian lainnya mendapatkan hiburan. Hiburan saat pandemi Covid-19 yang penuh tekanan ini jadi sesuatu yang amat dibutuhkan untuk meningkatkan immunitas. Ini seperti disampaikan anggota DPR RI dari Komisi X Dede Yusuf, beberapa waktu lalu.
Pertanyaannya, apakah aman menggelar kompetisi IBL di tengah pandemi? Bila menyaksikan kesiapan IBL dalam merancang protokol kesehatan dan simulasi yang telah mereka buat, harusnya tak ada yang perlu dikhawatirkan. Sebab, seluruh pihak yang terlibat mulai dari pemain, pelatih, ofisial, wasit, hingga petugas pertandingan harus menjalani tes PCR sebelum diperbolehkan masuk ke Robinson Resort Cisarua, tempat pelaksanaan kompetisi IBL 2021 dengan sistem gelembung. Jika terbukti positif, ya tidak boleh bergabung.
Swab berlangsung tiga tahap. Bahkan petugas layanan penginapan serta juru masak juga wajib mengikuti tes PCR tersebut seperti halnya pemain. Mereka juga tak boleh meninggalkan resor. Bila keluar dan digantikan orang lain, si pengganti juga mesti menjalani swab. Begitulah ketatnya protokol yang dirancang IBL
Resort ini akan tertutup untuk publik selama penyelenggaraan musim reguler sebulan ke depan. Sebulan? Ya, karena pihak IBL memadatkan jadwal agar kompetisi bisa berjalan dan berakhir tanpa mengganggu persiapan timnas basket. Sebab, timnas basket Indonesia akan berlaga di FIBA Asia Cup pada Agustus mendatang.
Di tengah kompetisi juga akan ada tes swab lagi untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Pihak IBL sudah menyiapkan prosedur penanganan kesehatan bila di tengah jalan ada yang positif Covid-19.
Setelah musim reguler selesai, kompetisi jeda selama Ramadhan. Setelah itu, berlanjut lagi dengan seri play-off di Mahaka Arena Kelapa Gading Jakarta. Sistem gelembung kembali diterapkan. Kali ini, tim peserta akan diinapkan di hoetl yang masih berada dalam satu gedung dengan lapangan Mahaka Arena. Protokol kesehatan juga dirancang dengan standar yang sama. Akan makin memudahkan karena peserta play-off sudah semakin sedikit.
Kekhawatiran akan hadirnya orang banyak bakal bisa diredam. Sebab, fan basket biasanya tak sefanatis suporter sepak bola yang terkadang datang ke arena pertandingan meskipun tak diperbolehkan menonton. Biasanya, fan basket sudah cukup puas menyaksikan tayangan langsung di televisi atau via live streaming bila ada larangan datang langsung ke arena.
Sekarang, tinggal kita berdoa semoga semuanya berjalan lancar dan bersiap menyaksikan atraksi basket terbaik di Tanah Air. Selamat datang IBL 2021!
*) Penulis adalah jurnalis Republika.co.id