Selasa 23 Mar 2021 17:50 WIB

Dosen UMM Kembangkan Edu Wisata Embung Pintar

Eduwisata Embung Pintar rencananya akan dilengkapi gazebo dengan WiFi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Jambesari, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Foto: Humas UMM
Tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Jambesari, Poncokusumo, Kabupaten Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Jambesari, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tim ini terdiri atas dosen Muhammad Irfan, Ali Mokhtar dan Okta Pringga Pakpahan.

Tim pengabdian UMM berusaha meningkatkan kualitas desa binaan di Desa Jambesari. Mereka mengembangkan Edu Wisata Embung Pintar berbasis lingkungan dan Pengolahan Limbah Kertas.

Baca Juga

Perwakilan tim, Muhammad Irfan mengatakan, budidaya ikan tawar seperti ikan nila, lele, dan mujair menjadi salah satu hal yang ditonjolkan dalam eduwisata. Melalui aspek ini diharapkan wisatawan dapat datang dan menikmatinya. Apalagi wisatawan juga bisa menikmati suasana alam dalam paket outbound dan memancing ikan secara langsung dari embung.

Irfan dan tim berencana agar Eduwisata Embung Pintar dilengkapi dengan gazebo apung dan gazebo pinggir embung yang dilengkapi Wi-Fi. "Nantinya pengunjung diminta untuk membeli voucher agar bisa tersambung ke Wi-Fi yang sudah disediakan,” jelas Irfan dalam pesan resmi yang diterima Republika, Senin (22/3).

Tidak hanya mengembangkan di bidang wisata, tiga dosen ini juga mengambil peran untuk peningkatan industri rumahan dalam pengolahan limbah kertas. Melihat permasalahan pada pengolahan limbah kertas ini, mereka berinisiatif memodifikasi alat pengolahan yang lebih canggih dan aman digunakan. Setelah alat pengolahan limbah kertas termodifikasi, hasil produksi jadi lebih banyak, rapi, dan aman. Selain itu juga untuk menekan angka kecelakaan saat proses produksi.

Sebelumnya, kata Irfan, tim melihat alat produksi yang digunakan masyarakat masih manual. Hal ini dinilai memiliki risiko tinggi untuk melukai fisik seseorang. "Kami berinisiatif memodifikasi alat pengolahan tersebut," kata dosen teknik elektro UMM tersebut.

Irfan berharap keberadaan Eduwisata Embung Pintar dan alat pengolah limbah kertas dapat memberikan tambahan pemasukan bagi masyarakat setempat. Kemudian dapat mendorong masyarakat Jambesari untuk semakin mandiri. Selain itu, juga meningkatkan aspek ekonomi warga setempat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement