Rabu 05 May 2021 23:15 WIB

Layanan Internet Starlink Elon Musk Tembus 500 Ribu Preorder

Padahal, SpaceX belum menetapkan tanggal peluncuran Starlink.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink.
Foto: reuters
SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink dan mengantisipasi tidak ada masalah teknis yang memenuhi permintaan tersebut. Pendiri SpaceX Elon Musk menyatakan hal itu pada Selasa (4/5).

“Satu-satunya batasan adalah kepadatan pengguna yang tinggi di daerah perkotaan,” tweet Musk, menanggapi sebuah posting dari seorang reporter CNBC yang mengatakan deposit 99 dolar Amerika Serikat (AS) yang diambil SpaceX untuk layanan itu sepenuhnya dapat dikembalikan dan tidak menjamin layanan.

Baca Juga

“Lebih banyak tantangan saat kami menjangkau beberapa juta pengguna,” kata Musk, dilansir dari Reuters, Rabu (5/5).

SpaceX belum menetapkan tanggal peluncuran layanan Starlink, tetapi layanan komersial kemungkinan tidak akan ditawarkan pada 2020 seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Perusahaan berencana untuk akhirnya menyebarkan total 12.000 satelit dan mengatakan konstelasi Starlink akan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar As.

Membangun dan mengirim roket ke luar angkasa adalah bisnis pada modal, tetapi dua orang terkaya di dunia, pendiri Amazon (AMZN.O) Jeff Bezos dan Musk yang juga merupakan kepala produsen mobil Tesla Inc (TSLA.O) telah menginvestasikan miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk membuat terobosan di pasar ini. Musk dan Bezos telah berdebat secara terbuka mengenai rencana satelit yang bersaing.

Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) bulan lalu menyetujui rencana SpaceX untuk menyebarkan beberapa satelit Starlink di orbit bumi yang lebih rendah dari yang direncanakan, tetapi menyertakan sejumlah persyaratan untuk memastikan keamanan rencana tersebut.

SpaceX setuju untuk menerima bahwa satelit mereka mungkin mengalami gangguan dari satelit yang digunakan di bawah proyek satelit Amazon’s Kuiper Systems.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement