Kamis 13 May 2021 15:15 WIB

4 Suplemen Populer yang Bahayakan Jantung

Produk suplemen kerap dipasarkan dengan beragam klaim menyehatkan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Produk suplemen kerap dipasarkan dengan beragam klaim menyehatkan.
Foto: pxhere
Produk suplemen kerap dipasarkan dengan beragam klaim menyehatkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk suplemen kerap dipasarkan dengan beragam klaim menyehatkan. Tak heran bila suplemen menjadi cukup populer di tengah masyarakat.

Terlepas dari klaim menyehatkannya, sebagian produk suplemen populer ternyata dapat memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan. Berikut ini adalah empat suplemen tersebut, seperti dilansir EatThis, Kamis (13/5).

Baca Juga

 

Suplemen Asam Lemak Omega 3

Asam lemak omega 3 pada dasarnya memiliki beberapa manfaat kesehatan. Sebagian di antaranya adalah menurunkan tekanan darah, mencegah penumpukan plak di arteri, dan menurunkan kemungkinan terjadinya strok dan serangan jantung.

Akan tetapi, konsumsi suplemen asam lemak omega 3 bisa menjadi berbahaya pada kelompok tertentu. Kelompok tersebut adalah pada pasien dengan plasma trigliserida yang meningkat.

Konsumsi suplemen asam lemak omega 3 pada individu dengan plasma trigliserida yang meningkat dapat meningkatkan risiko fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium merupakan kondisi di mana detak jantung terjadi secara tak beraturan atau cepat. Kondisi ini bisa terjadi ketika sinyal listrik muncul terlalu banyak di dua ruang jantung bagian atas.

Peneliti menilai risiko fibrilasi atrium perlu dipertimbangkan dalam pemberian resep suplemen asam lemak omega 3 pada individu dengan plasma trigliserida yang meningkat. Kelompok ini juga perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila ingin mengonsumsi suplemen asam lemak omega 3.

 

Suplemen Vitamin E

Dalam draft pernyataan United States Preventive Services Task Force (USPSTF), disebutkan bahwa konsumsi suplemen vitamin E tidak memberikan manfaat. Sebaliknya, beta-karoten dapat membahayakan karena bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru pada kelompok orang yang berisiko. Misalnya, pada kelompok perokok.

"Dan juga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung atau strok," ujar John Wong MD dari Tufts Medical Center.

 

Suplemen Kalsium

Kalsium itu sendiri dibutuhkan tubuh untuk menjaga tulang tetap kuat dan jantung dapat memompa. Akan tetapi, kalsium yang masuk ke dalam tubuh baru bisa terserap dengan baik bila disertai dengan vitamin D. Konsumsi kalsium ekstra melalui suplemen tanpa disertai vitamin D dapat memicu terjadinya penumpukan kalsium di arteri.

Sebuah studi dalam Journal of the American Heart Association melibatkan 2.700 orang yang mengonsumsi suplemen kalsium selama lebih dari 10 tahun. Hasil studi menemukan adanya kelebihan kalsium yang menumpuk di aorta dan arteri lain.

Kalsium memang penting bagi tubuh. Akan tetapi, akan lebih menyehatkan bila kalsium didapatkan dari pola makan sehari-hari dibandingkan dari suplemen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement