Sementara itu, anggota Komisi IX Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani meminta pemerintah pusat dan daerah lebih gencar dalam testing, tracing, dan treatment. Sebanyak 4.123 pemudik yang terkonfirmasi positid Covid-19 seharusnya menjadi alarm terkait penularan virus tersebut.
"Harus ada pengetatan di daerah tujuan mudik maupun arus balik nantinya dengan tes Covid-19 yang akurat," ujar Netty.
Netty meminta pemerintah menyiapkan kebijakan penanganan untuk menanggulangi skenario terburuk pandemi Covid-19. Mengingat akan ada pergerakan massa yang cukup besar saat arus balik Lebaran.
Di samping itu, tiga varian virus baru, yakni B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, dan B.1.351 yang berasal dari Afrika Selatan diketahui sudah masuk ke Indonesia. Pemerintah dan masyarakat diimbau tak meremehkan ketiga virus tersebut.
"Tentu hal ini tidak dapat dipandang remeh dan sebelah mata, karena kita melihat bagaimana situasi yang terjadi sebagaimana kita sebut tsunami pandemi di India," ujar Netty.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan arus balik akan terjadi pada tanggal 16 dan 20 Mei 2021. Masyarakat diimbau untuk menghindari waktu-waktu yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah pemudik.
Selama masa arus balik ini, Kemenhub bersama Kementerian Kesehatan akan melakukan pemeriksaan tes antigen kepada pemudik di dua tempat penghubung antarpulau yakni Bakauheni dan Gilimanuk.
Kedua tempat ini dinilai sensitif menjadi tempat penyebaran Covid-19. Terkait hal ini, pemerintah meyakini perlu dibuat sebuah pengaturan khusus agar mobilisasi masyarakat tidak banyak mempengaruhi angka penyebaran Covid-19 nantinya.