REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Wakaf Paramadina telah melantik Rektor Universitas Paramadina periode 2021 sampai 2025, yaitu Prof Didik J Rachbini hari ini (20/5) di Aula Firmanzah, Gedung C, Universitas Paramadina. Dalam pelantikannya, Didik berjanji akan mengembangkan Universitas Paramadina sebagai kampus yang semua studinya terakreditasi A.
"Saya akan menanggapi keinginan aspirasi kehendak kemauan yayasan. Masalah-masalah dasar juga akan diselesaikan secara bersama. Selain itu, saya akan mengembangkan akreditasi studi kampus ini dengan akreditasi A. Dengan begitu, mahasiswa yang lulus dari sini akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbaik," kata Didik di Universitas Paramadina.
Kemudian, ia melanjutkan kampus Universitas Paramadina memiliki tanah di Jakarta Timur dan Cikarang, Jawa Barat. Nantinya, tanah tersebut akan dibangun untuk menampung para mahasiswa dan dosen. Saat ini ada 4.000 mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Universitas Paramadina.
"Ya kami harus bersama-sama membangun kampus ini sampai global. Mencetak para alumni menjadi yang terbaik dan sukses tentunya," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan tidak akan melakukan "bedol desa". Artinya, ia tidak akan melakukan pergantian para pejabat di lingkungan kampus tersebut. Ia akan menjalani seperti sebelumnya.
"Saya tidak akan merombak apapun. Kan kalau Presiden terpilih biasanya merombak kabinetnya. Tapi kalau saya tidak, saya akan jalani seperti sebelumnya. Tapi yang tidak bisa bekerja saya akan ganti," kata dia.
Ia berharap bisa bekerja sama dengan wakil rektor dan yang lainnya untuk mencapai lembaga pendidikan favorit di tingkat global. Sehingga kampus ini akan maju dan berkualitas.
"Kata kerja sama sangat penting. Oleh karena itu, marilah kami sama sama mencapai tujuan yang baik buat kampus ini. Membuat dosen, kurikulum dan mahasiswa menjadi yang terhebat di tingkat global," kata dia.
Diketahui, Didik lahir di Pamekasan, Jawa Timur, 2 September 1960. Suami dari Yuli Retnani ini merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia pernah menjadi pengajar di IPB, Universitas Nasional, Universitas Mercu Buana Jakarta dan Universitas Indonesia. Bahkan, Didik pernah menjabat sebagai Wakil Rektor di Universitas Mercu Buana.
Dia lalu melanjutkan pendidikan ke Central Luzon State University Filipina (1988). Di lembaga pendidikan yang sama, Didik juga mengambil program doktoral. Sebagai akademisi, Didik pernah aktif juga di LP3ES sejak 1985. Selama ini, Didik dikenal juga sebagai ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari Partai Amanat Nasional. Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Didik maju sebagai pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur dengan Hidayat Nurwahid. Namun, mereka kalah dari pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama.
Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) mempunyai visi menatap masa depan dengan kesadaran kebhinekaan sosial (pluralisme) dalam satu wadah tatanan politik yang adil, terbuka, dan demokratis. Hal ini terumuskan melalui integrasi keislaman, kemodernan, dan keindonesiaan, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, penghormatan pada harkat dan martabat manusia.
Adapun misi YWP adalah mewujudkan pusat keunggulan kajian Islam, sosial-budaya, sosial-ekonomi, sosial-politik dan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi mengembangkan dan menerapkan metode-metode pengembangan cara berpikir efektif. Sehingga tumbuh perilaku warga Muslim Indonesia yang berperadaban, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat.
Serta membantu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia yang dihadapi oleh sektor-sektor pembangunan nasional yang strategis. Hal ini mengembangkan Paramadina sebagai institusi yang berkemampuan tinggi.