Rabu 26 May 2021 17:32 WIB

Gencatan Senjata tak Jamin Kedamaian untuk Palestina

Umat Islam butuh bantuan kekuatan negara adidaya untuk wujudkan kemerdekaan Palestina

Red: Karta Raharja Ucu
Anak-anak berkumpul di samping kawah tempat rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel, Minggu, 23 Mei 2021, di Beit Hanoun. , Jalur Gaza utara.
Foto: AP / John Minchillo
Anak-anak berkumpul di samping kawah tempat rumah Ramez al-Masri dihancurkan oleh serangan udara sebelum gencatan senjata tercapai setelah perang 11 hari antara penguasa Hamas Gaza dan Israel, Minggu, 23 Mei 2021, di Beit Hanoun. , Jalur Gaza utara.

REPUBLIKA.CO.ID, Gencatan senjata telah disepakati antara Israel dan Palestina dan berlaku pada Jumat (21/5) pagi. Warga Gaza bersukacita menyambutnya. Sebelas hari sudah mereka berada dalam ketakutan akibat serangan bom, yang dijatuhkan Israel ke permukiman warga.

Ratusan nyawa syahid, ribuan terluka, dan banyak lagi yang harus kehilangan tempat tinggal. Namun, kesepakatan gencatan senjata tersebut tidak otomatis menjamin kedamaian untuk Palestina seterusnya.

Pasalnya, Israel sebagai negara yang selama ini menduduki bumi Palestina, tetap kukuh eksistensi dan kekuatannya. Selama Israel tidak menghentikan aksinya yang terus membatasi hak-hak warga Palestina, damai untuk Palestina saat ini hanyalah sementara.

Umat Islam butuh bantuan kekuatan negara adidaya, yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi Palestina. Dengannya, damai untuk Palestina akan terwujud hakiki.

PENGIRIM: Dwi Indah Lestari, Bangkalan, Madura

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement