Rabu 02 Jun 2021 16:35 WIB

Makan Perlahan dan Sarapan Cepat Ganggu Irama Sirkandian

Tubuh punya irama sirkandian, yakni pola perubahan biokimia dalam siklus 24 jam.

Tubuh punya irama sirkandian, yakni pola perubahan biokimia dalam siklus 24 jam.
Foto: www.freepik.com
Tubuh punya irama sirkandian, yakni pola perubahan biokimia dalam siklus 24 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan pagi berperan penting agar tubuh punya energi untuk beraktivitas hari itu. Dokter menyarankan untuk menyempatkan waktu khusus dengan cara bangun pagi agar sarapan tidak terburu-buru.

"Sarapan buru-buru akan mengganggu irama sirkadian," kata Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Dr Ir Hardinsyah dalam bincang-bincang daring, Rabu (2/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, tubuh punya "master clock" yang mengatur irama sirkadian, yakni pola perubahan biokimia, mental, fisik dan perilaku mengikuti siklus 24 jam. Makan pagi terburu-buru tidak baik ketika tubuh belum siap sebab organ pencernaan yang belum "pemanasan" dipaksa untuk bekerja kerasa.

Maka, dia menyarankan untuk mengatur waktu sarapan dengan cara bangun pagi. Selain itu, dia menegaskan pentingnya memperhatikan asupan saat sarapan, sebagai fondasi gizi di pagi hari.

Pada pagi hari, insulin dalam tubuh mulai aktif sehingga makanan yang disantap saat sarapan cepat diubah menjadi "bahan bakar" tubuh Anda. Manfaat sarapan bukan sekadarn sumber energi, sebab orang yang tidak sarapan bisa mengalami gangguan kesehatan dalam jangka panjang.

Berdasarkan penelitian, risiko kegemukan justru meningkat ketika seseorang tidak sarapan lebih dari tiga kali dalam sepekan. Sarapan bergizi harus dibarengi dengan tidur malam yang cukup agar seseorang bisa menikmati pagi hari semaksimal mungkin.

Pola hidup sehat bisa tercipta bila seseorang bisa mengikuti irama sirkadian, seperti tidur selama 7-9 jam pada malam hari. Ketika tidur terganggu, ada kalanya orang tidak bernafsu makan saat pagi karena menyantap makan malam terlalu larut.

Sebaliknya, ada juga yang merasa sangat lapar sehingga makan terlalu banyak. Keduanya bisa mengganggu irama sirkadian dan menghambat aktivitas.

"Kita dapat menikmati pagi bila tidur cukup dan nyaman. Tidur tidak cukup dan nyaman berisiko penyakit," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement