REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menambahkan peringatan yang menyertai suntikan vaksin COVID Pfizer Inc/BioNTech dan Moderna pada Jumat (25/6). Peringatan ini diberikan untuk menunjukkan risiko langka radang jantung setelah menggunakan vaksin tersebut.
Untuk setiap vaksin, lembar fakta untuk penyedia layanan kesehatan telah direvisi dengan memasukkan peringatan. Dalam peringatan ini laporan efek samping menunjukkan peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis, terutama setelah dosis kedua dan dengan timbulnya gejala dalam beberapa hari setelah vaksinasi.
Pada 11 Juni, lebih dari 1.200 kasus miokarditis atau perikarditis telah dilaporkan ke Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Bermanfaat Vaksin (VAERS) AS, dari sekitar 300 juta dosis vaksin mRNA yang diberikan. Kasus tampaknya lebih tinggi pada laki-laki dan dalam seminggu setelah dosis vaksin kedua.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengidentifikasi 309 rawat inap akibat peradangan jantung pada orang di bawah usia 30 tahun, 295 di antaranya telah dipulangkan. Regulator kesehatan di beberapa negara juga telah menyelidiki kasus miokarditis dan perikarditis, lebih sering ditemukan pada pria muda, setelah suntikan Pfizer atau Moderna atau vaksin yang didasarkan pada teknologi mRNA.
Pembaruan terbaru dari FDA mengikuti tinjauan ekstensif informasi dan diskusi oleh Komite Penasihat CDC tentang pertemuan Praktik Imunisasi pada Rabu (23/6). Pfizer dan Moderna belum memberikan keterangan atas peringatan terbaru tersebut.