Ahad 11 Jul 2021 16:10 WIB

Serangan Siber Bikin Kacau Ratusan Perjalanan Kereta di Iran

Ratusan kereta tertunda atau dibatalkan gara-gara serangan siber.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Serangan siber (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Serangan siber (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, IRAN -- Situs web kementerian transportasi dan urbanisasi Iran tidak berfungsi pada Sabtu (10/7) setelah ditemukan adanya serangan siber. Kejadian ini dilaporkan oleh kantor berita resmi IRNA.

Dilansir dari The Guardian, Ahad (11/7), pada Jumat (9/7) sistem perkeretaapian Iran juga tampaknya mendapat serangan siber. Ada pesan tentang dugaan penundaan atau pembatalan kereta yang diposting di papan pajangan di stasiun di seluruh negeri. Pelacakan elektronik kereta api di seluruh Iran dilaporkan gagal.

Baca Juga

Kantor berita Fars melaporkan kekacauan yang belum pernah terjadi sebelumnya di stasiun dengan ratusan kereta tertunda atau dibatalkan. Dalam laporan yang sekarang dihapus, dikatakan bahwa insiden itu terjadi setelah gangguan yang meluas di sistem komputer yang mungkin disebabkan oleh serangan siber.

Sadegh Sekri, juru bicara Kereta Api Republik Islam Iran mengatakan kepada kantor berita ISNA pada Sabtu (10/7) bahwa tidak ada gangguan atau serangan siber untuk kereta penumpang, kargo atau antar kota. Namun, laporan Fars menyertakan gambar papan keberangkatan dan kedatangan stasiun yang menunjukkan deretan perjalanan yang dibatalkan dengan pesan yang berbunyi “penundaan lama karena serangan dunia maya”.

Iran telah menjadi sumber sekaligus target dari percobaan serangan dunia maya dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa di antaranya tampaknya merupakan serangan yang disponsori negara yang menghambat upaya produksi bahan bakar nuklirnya. Pada Sabtu (10/7) menteri telekomunikasi, Mohammad Javad Azari Jahromi, memperingatkan tentang kemungkinan serangan siber melalui ransomware.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement