Rabu 21 Jul 2021 21:08 WIB

Cikal Rilis Logo Baru Usai 22 Tahun Berdiri

Cikal mencoba memvisualisasi identitasnya dengan cara yang sedikit berbeda.

Logo baru Sekolah Cikal.
Foto: Cikal.
Logo baru Sekolah Cikal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Cikal resmi merilis logo baru pada Rabu (21/7), setelah 22 tahun berdiri. Perilisan logo baru ini dilakukan sebagai langkah menguatkan komitmen Cikal sebagai lembaga pendidikan dan komunitas pelajar sepanjang hayat yang akan terus berkolaborasi dan bertransformasi demi meneguhkan komitmen praktik baik, dan menumbuhkan kompetensi masa depan bagi anak-anak Indonesia.

Head of School Cikal, Najelaa Shihab, mengatakan, hadirnya logo baru di Cikal merupakan gambaran transformasi yang sudah, sedang, dan akan terus dijalani bersama. "Pada usia 22 tahun ini, kami mencoba memvisualisasi identitas Cikal dengan cara yang sedikit berbeda, menggambarkan transformasi yang sudah, sedang, dan akan terus kami jalani bersama. Inilah Cikal di 22 tahun usianya dan juga siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/7).

Menurut Najeela, tahun 2021 merupakan tahun yang istimewa yang menandai 22 tahun berdirinya Cikal sejak 1999. Cikal dimulai dari sebuah lembaga prasekolah atau  pusat perkembangan keluarga di Kemang Raya. 

Dia menyebut, sepanjang perjalanan usia, Cikal selalu percaya pada kekuatan komunitas yang dikenal baik sebagai Komunitas Pelajar Sepanjang Hayat, baik murid, guru, orang tua, karyawan, bahkan sampai alumni untuk berkolaborasi bersama.  “Cikal selalu percaya pada kekuatan komunitas yang selalu ingin melakukan perubahan, dan menumbuhkan kompetensi masa depan melalui Kompetensi 5 Bintang Cikal (Cikal 5 Stars Competencies), dan melakukannya dengan cara Cikal yakni 5Cs,” ujarnya.

Najelaa mengatakan, Cikal akan terus meneguhkan komitmennya untuk menjadi contoh praktik baik dalam semua lini pendidikan. "Dalam 22 tahun ini sudah begitu banyak transformasi yang Cikal jalani, Cikal akan terus meneguhkan komitmennya untuk menjadi contoh praktik baik untuk semua kegiatannya dalam bentuk Pendidikan Inklusi Cikal, Rumah Main Cikal, Sekolah Cikal, serta kampus guru Cikal,” ujarnya.

Filosofi logo baru Cikal

Filosofi dari logo Cikal terdiri dari beberapa aspek bermakna dalam logo meliputi:

● Bentuk beehive (sarang lebah): melambangkan kekuatan kebersamaan dan kolaborasi untuk terus maju menghadapi tantangan, menjadi contoh praktik baik, dan melakukan inovasi demi pendidikan Indonesia.

● Huruf C: merefleksikan Cikal sebagai lembaga pendidikan berbasis kompetensi, personalisasi, dan terintegrasi digital terbaik di Indonesia.

● Simbol anak: merepresentasikan anak-anak Indonesia yang menjalankan proses belajar bermakna.

● Simbol cinta: melambangkan tradisi Cikal sebagai komunitas pelajar sepanjang hayat yang selalu memegang nilai kekeluargaan, dan memberikan pengalaman pendidikan bermakna berakar dari rasa cinta setiap keluarga.

Selain aspek inti logo, pemilihan warna dalam logo pun tetap mencerminkan ciri khas Cikal sebagai lembaga pendidikan, dan komunitas pelajar yang penuh nilai-nilai kekeluargaan dan dipercaya oleh para keluarga Indonesia. Warna-warna itu antara lain, kuning yang melambangkan optimisme, kehangatan, dan kreativitas. Lalu, oranye yang merefleksikan semangat, energi positif, dan percaya diri; serta biru gelap yang mencerminkan kepercayaan dan konsistensi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement