REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi digital telah mengambil alih hampir semua kegiatan di berbagai bidang. Tren ini, telah merevolusi banyak aspek kehidupan manusia, termasuk tempat kerja dan bahkan gaya hidup manusia itu sendiri. Akan tetapi, selain itu, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Era digital pada dasarnya menggabungkan peralatan, prosedur, dan sistem dengan penyebaran jaringan cerdas melalui internet. Beberapa jenis pekerjaan yang sifatnya rutinitas akan hilang di era digital ini, namun di sisi lain juga menghadirkan jenis pekerjaan baru.
Kepala Program Studi (Prodi) Sains Data, Universitas Nusa Mandiri (UNM), Tati Mardiana mengatakan, saat ini mulai banyak perusahaan yang menggunakan sains data untuk mendapatkan informasi yang bernilai sesuai kebutuhan indutri modern, terkait dengan produk maupun layanannya.
“Saat ini setiap orang menggunakan perangkat mobile yang terhubung dengan Internet. Setiap menit dalam sehari, banyak orang pasti mengakses berbagai media seperti mesin pencari, email, media sosial dan media sharing video,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/8).
Ia menambahkan, banyak informasi yang disebarluaskan melalui unggahan di berbagai media berupa gambar, obrolan, video, dan pembaruan status. “Sebagian besar data relevan dan berharga. Kebutuhan terhadap praktisi data yang dapat menganalisis data dan menghasilkan wawasan di masa depan telah menjadi tren di berbagai industri,” ujarnya.
Prodi Sains Data menjawab kebutuhan industri terhadap talenta digital di bidang sains data. Sains Data adalah prodi yang tepat untuk generasi milenial yang punya rasa ingin tahu yang tinggi.
“Sains Data memadukan pengetahuan ilmu komputer, matematika dan statistik untuk menggali pengetahuan dari kumpulan data, yang biasanya berukuran besar (Big Data). Dan menerapkan pengetahuan dan wawasan (insights), yang dapat ditindaklanjuti untuk memecahkan masalah dalam berbagai domain aplikasi,” katanya.
Lalu, ia menyebutkan bahwa mahasiswa Prodi Sains Data akan belajar matematika, statistik, enterprenuership, e-business, communication skill, pemrograman. Selain itu juga belajar, basis data, cloud computing, Enterprise Resource Planning (ERP), machine learning, data mining, big data, intelligent system, business intelligent, data analytic, dan data visualization.
“Kurikulum prodi Sains Data dirancang sesuai dengan kebutuhan industri dan membekali lulusannya dengan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Prodi Sains Data mengintegrasikan pembelajaran, dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sehingga, mempersiapkan mahasiswa mengikuti sertifikasi di LSP Universitas Nusa Mandiri yang terlisensi di BNSP.
Tujuan sertifikasi tersebut, kata Tati, untuk membekali lulusan Prodi Sains Data dengan sertifikat kompetensi agar bisa meningkatkan daya saing lulusan, sesuai dengan kebutuhan industri.
“Lulusan prodi Sains Data memiliki prospek karier menjadi data architect, data analyst, machine learning engineer, dan data scientist. Profesi ini memiliki masa depan yang cerah karena banyak dibutuhkan oleh berbagai industri. Jadi tunggu apa lagi, daftarkan diri untuk kuliah pada bulan September 2021 di Universitas Nusa Mandiri,” tutupnya.