REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT IDeA Indonesia Akademi Tbk (IDEA) segera melaksanakan e-IPO (Electronic Initial Public Offering) atau penawaran umum perdana saham elektronik. Direktur Utama PT Idea Indonesia Akademi Tbk Eko Desriyanto menyebutkan dana hasil IPO akan digunakan untuk percepatan pengembangan cabang bisnis, memperbesar kapasitas asrama dan penyertaan modal pada entitas anak untuk menambah jumlah kamar hotel.
PT Idea Indonesia Akademi Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 212.487.500 lembar saham biasa yang merupakan saham baru dari portepel. "Jumlah saham yang ditawarkan tersebut sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO," ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/8).
Masyarakat bisa mendapatkan saham perdana IDeA Indonesia pada kisaran harga Rp 120 - Rp 155 per saham. Pemesanan dapat dilakukan melalui portal https://www.e-ipo.co.id/id/ipo/45/idea-pt-idea-indonesia-akademi-tbk selama masa periode Book Building pada 13-24 Agustus 2021. Sementara, penawaran umum akan dilaksanakan pada awal September 2021 dengan total dana yang ditargetkan dari IPO mencapai Rp 32,93 miliar.
Menurut Eko, penggunaan dana hasil IPO tersebut antara lain sekitar Rp 5 miliar untuk penyelesaian pembangunan asrama dan Rp 11 miliar untuk penyertaan saham di entitas anak perusahaan yaitu PT AIP. Lalu untuk menambah kapasitas kamar dan fasilitas hotel, serta modal kerja pengembangan cabang sebesar Rp 4 miliar.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi perusahaan. Sedang rencana pengembangan hotel dan asrama akan dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah IPO. "Sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan rencana ekspansi perseroan di berbagai kota di Indonesia,” kata Eko.
PT IDeA Indonesia Akademi Tbk (IDeA Indonesia) merupakan perusahaan di bidang penyedia jasa pendidikan vokasi nonformal bidang hospitality, culinary, pastry–bakery, dan creative economy. Eko mengatakan IDeA Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan jasa pendidikan vokasi perhotelan yang mengoperasikan hotel bintang tiga milik sendiri.
Peserta pendidikan dapat belajar teori dan praktik dengan fasilitas berstandar industri, serta dibimbing langsung oleh praktisi dengan kurikulum sesuai kebutuhan industri hospitality. “Menyesuaikan dengan kemajuan dunia digital serta era pandemi, IDeA Indonesia juga telah mengembangkan platform pembelajaran hybrid learning, yaitu kombinasi antara digital learning dengan field practical learning, yang dapat diakses melalui hybrid.ideaindonesia.com,” ujar dia menjelaskan.
Sejak berdiri, IDeA Indonesia telah meluluskan lebih dari 4.500 orang yang bekerja di industri hotel, restoran, coffee shop, bandara, kapal pesiar, dan berbagai perusahaan di Indonesia dan mancanegara. Perusahaan menargetkan sekurangnya memiliki 20 Cabang Akademi yang beroperasi pada Hotel Teaching Factory sampai 2030 mendatang. Dengan demikian, jumlah peserta pelatihan dapat melonjak antara 10.000-15.000 peserta pendidikan offline setiap tahun.