Kamis 09 Sep 2021 08:38 WIB

Studi Ungkap Penyebab Penyintas Covid Alami Komplikasi Paru

Komplikasi paru bisa terjadi pada orang yang sudah sembuh dari Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Rontgen paru. Waktu paling mematikan dalam penyakit pernapasan akibat infeksi virus bisa terjadi setelah orang sembuh, seperti yang dialami sejumlah penyintas Covid-19.
Foto:

Tim menemukan bahwa dua populasi sel induk (stem cell) membantu menjaga penghalang antara paru-paru dan dunia luar pada tikus yang tidak terinfeksi. Namun, setelah terinfeksi virus Sendai, kedua populasi sel induk ini secara terpisah mulai berkembang biak dan menyebar ke ruang udara.

Para ilmuwan kemudian menginfeksi tikus-tikus itu -- dan sekelompok tikus yang tidak dimodifikasi -- dengan virus Sendai. Kedua kelompok tikus sama-sama efektif dalam melawan infeksi virus Sendai awal.

Tetapi tiga pekan setelah infeksi, paru-paru tikus yang kekurangan IL-33 menunjukkan pertumbuhan sel yang lebih sedikit, lendir, dan peradangan. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki lebih sedikit tanda-tanda perubahan paru-paru yang berbahaya.

Pada tujuh pekan setelah infeksi, tikus tanpa IL-33 dalam sel basal juga memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi dalam darah mereka dan lebih sedikit hiperresponsif saluran napas. Keduanya merupakan tanda perbaikan pada penyakit paru-paru kronis.

"Langkah-langkah untuk menargetkan jalur antara IL-33 dan aktivasi sel basal dapat menjadi dasar terapi yang efektif secara luas untuk mencegah atau mengobati penyakit paru-paru yang disebabkan oleh berbagai virus," kata Holtzman seraya menyebutkan bahwa timnya memiliki program penemuan obat untuk menemukan strategi yang sama.

Baca juga : 'Dokter tak Boleh Dipaksa Beri Ivermectin Buat Pasien Covid'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement