REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai instansi yang memiliki peranan di sektor esensial, Bea Cukai dalam menjalankan tugas dan fungsinya menjalin sinergi dengan berbagai instansi baik instansi dalam Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maupun non-Kemenkeu. Kali ini, sinergi dilakukan oleh Kanwil Bea Cukai Riau, Kanwil Bea Cukai Jawa Barat, Bea Cukai Cirebon, dan Bea Cukai Ambon.
Kepala Kanwil Bea Cukai Riau, Agus Yulianto, melaksanakan kunjungan kerja gabungan bersama Bea Cukai Bengkalis ke Gubernur Riau, Syamsuar. Agus mengatakan, sinergi bersama antara Bea Cukai Riau dan Pemda ini tidak lepas dari program kerja dan koordinasi keduanya untuk memulihkan perekonomian di Riau. Untuk mendukung program tersebut, Bea Cukai Riau menggalakkan ekspor UMKM-IKM di Riau. Kemudian, mengimbau agar masyarakat menggunakan produk lokal untuk membantu memulihkan ekonomi dalam negeri.
“Di semester pertama ini, Bea Cukai Riau sendiri tercatat telah menyumbang penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp 4,67 triliun atau 1.584,7 persen dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 294,98 miliar,” papar Agus.
Kegiatan serupa juga dilakukan Kepala Kantor Bea Cukai Cirebon, Encep Dudi Ginanajar, melakukan kunjungan kerja ke Pemda Kabupaten Kuningan bertemu dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar untuk menyampaikan apresiasi kepada Pemda atas suksesnya pemanfaatan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Kuningan. Ia juga mengatakan bahwa Bea Cukai siap berkoordinasi dalam peningkatan investasi di Kabupaten Kuningan untuk menekan pengangguran dan kemiskinan.
"Dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten kuningan, kami memiliki fasilitas dalam hal kemudahan ekspor. Fasilitas ini tidak hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar, namun UMKM pun bisa menggunakan fasilitas ini," tambah Encep.
Selain sebagai sarana koordinasi, pertemuan ini juga bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara Bea Cukai Cirebon dengan Pemerintah Daerah. “Harapannya, komunikasi yang baik akan terus terjalin di masa yang akan datang sehingga Bea Cukai Cirebon dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dapat bekerja sama untuk berkontribusi pada kemajuan Indonesia khususnya Kabupaten Kuningan,” harap Encep.
Selain itu, sinergi juga dilakukan Bea Cukai Jawa Barat dengan melaksanakan koordinasi dalam rangka pemberdayaan pelaku UMKM ekspor dengan Bank BNI, terkait pusat layanan one stop shopping solution UMKM yang sedang dikembangkan oleh Bank BNI, Xpora. “Pusat layanan ini merupakan salah satu upaya dalam memperbesar bisnis melalui perluasan akses pasar, kemudahan akses pembiayaan yang murah, serta kemudahan transaksi ekspor impor,” jelas Yusmariza.
Yusmariza juga menyampaikan, Bea Cukai Jawa Barat berkomitmen memberikan dukungan demi merealisasikan potensi ekspor produk lokal Jawa Barat melalui Rumah Solusi Ekspor dan Impor. “Semoga segala upaya yang dilakukan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku usaha demi tercapainya tujuan bersama demi Indonesia maju,” harapnya.
Masih terkait peningkatan ekspor, Bea Cukai Ambon membangun koordinasi melalui kunjungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku untuk membahas persiapan ekspor damar, yaitu hasil sekresi (getah atau gum) dari pohon Shorea sp., Vatica sp., Drybalanops sp dan lain lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae, yang juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis dan lak.
“Harapannya dengan adanya diskusi persiapan ekspor damar ini pelaksanaan di lapangan nanti dapat terealisasikan. Sinergi ini merupakan bentuk support Bea Cukai Ambon dan instansi daerah lainnya agar semakin banyak komoditas yang diekspor langsung melalui Maluku,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia.