REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Doktor Novi Kurnia memberikan tips untuk membedakan antara informasi akurat dan hoaks di media sosial. Dengan membedakan informasi ini diharapkan agar warganet tidak langsung menyebarkan pesan itu kepada sesama netizen.
Novi Kurnia yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan ada tiga cara membedakan informasi akurat dan tidak menurut tiga kompetensi kritis dalam mengelola informasi ala Japelidi.
Tips pertama adalah analisis. Waspadai informasi yang berlebihan dan provokatif, misalnya ada huruf kapitalnya, banyak tanda seru, ada perintah viralkan, ataupun ada pernyataan katanya A dan B yang belum jelas siapa.
"Biasanya too good to be true (terlalu bagus untuk menjadi kenyataan) maupun too bad to be true (terlalu buruk untuk menjadi kenyataan). Ini perlu diwaspadai karena sering enggak masuk akal," kata Novi.