REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya untuk mendorong potensi ekspor dari berbagai daerah, Bea Cukai secara aktif menggandeng instansi terkait lainnya untuk melahirkan eksportir baru. Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi, Tubagus Firman Hermansjah, mengungkapkan Bea Cukai Bitung bersinergi dengan Disperindag Provinsi Sulawesi Utara, serta instansi terkait lainnya, membahas terkait kerja sama ASEAN dengan mitra strategis seperti European Union, Canada, United States, dan Russia.

“Sulawesi Utara sebagai penghasil beberapa komoditi pertanian maupun nonpertanian, masih dapat digali potensi ekspor dalam business matching dengan memanfaatkan fasilitas kerjasama regional yang ada," ujar Firman.

Selain itu untuk mengoptimalkan ekspor langsung dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Bea Cukai Bitung mengadakan audiensi dengan PT Container Maritime Acitivities (CMA-CGM). Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan stakeholder dan mendorong perekonomian Indonesia Timur.

Sementara Bea Cukai Makassar bersinergi dengan Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Balai Besar Karantina Pertanian, dan PT Angkasa Pura Logistik mengadakan focus group discussion membahas kesiapan eksportir dan instansi terkait untuk melakukan ekspor langsung dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju bandara Changi Singapura.

"Kehadiran rute baru ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor untuk pemulihan ekonomi ke depannya. Dan kami akan terus mendukung pelaku ekspor, baik perusahaan atau UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar," jelas Firman.

Firman juga menjelaskan bahwa Bea Cukai Ambon melakukan kunjungan ke kantor Bupati Seram Bagian Barat untuk menggali potensi ekspor komoditi perikanan, kehutanan dan perkebunan. “Bea Cukai menyediakan fasilitas bagi eksportir, dan juga akan memberikan asistensi agar eksportir dapat memasarkan produk unggulan dari Seram Bagian Barat ke pasar internasional,” pungkas Firman.