REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai upaya mewujudkan kawasan giat membaca berbasis inklusi sosial, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemdikbud RI mengapresiasi pencanangan “Kampung Literasi Sukaluyu” yang digelar TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak, Bogor, Ahad (14/11).
Di hadapan 250 peserta, Dr. Cecep Suryana, koordinator Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca Direktorat PMPK Kemdikbud RI menegaskan pentingnya meningkatkan kegemaran membaca berbasis kawasan, baik desa maupun kecamatan dengan melibatkan semua elemen di masyarakat.
Ikut hadir dalam Pencanangan Kampung Literasi Sukaluyu Nana Mulyana (Sekdis DAP Kabupaten Bogor), Retno Tri Wulandari (corporate secretary Bank Sinarmas), Ummi (ketua Forum TBM Jabar), dan Syarifudin Yunus (kepala Program TBM Lentera Pustaka), Rosidin (kepada Desa Sukaluyu), dan Sitta (ketua FBTM Kabupaten Bogor).
“Saya apresiasi Kampung Literasi Sukaluyu yang dijalankan TBM Lentera Pustaka karena melibatkan relawan, warga, dan anak-anak usia sekolah yang jumlahnya banyak. Semoga kampung literasi ini dapat menjadi inkubator gerakan literasi, khususnya di Bogor. Agar tradisi membaca di kalangan anak-anak dan masyarakat tetap eksis di era digital. TBM punya peran besar untuk wujudkan masyarakat Indonesia yang literat,” ujar Dr Cecep Suryana.
Ditandai dengan pembunyian angklung, Kampung Literasi Sukaluyu meresmikan penggunaan “3 Pojok Baca” TBM Lentera Pustaka yang berlokasi di Kampung Warung Loa, Jami, dan Tamansari diikuti dialog literasi bersama anak-anak pembaca aktif sebagai motivasi pentingnya membaca buku di era digital. Di samping upaya menggalakkan gerakan berantas buta aksara di tengah masyarakat.
Selain pencanangan Kampung Literasi Sukaluyu, TBM Lentera Pustaka juga menggelar “Festival Literasi Gunung Salak (FLGS) #4” sebagai peringatan HUT ke-4 untuk meningkatkan peran taman bacaan sebagai sentra pemberdayaan masyarakat, di samping ikhtiar menekan angka putus sekolah, pemberantasan buta aksara, dan kegemaran membaca di masyarakat. Sebagai ajang kreativitas taman bacaan, FLGS tahun 2021 ini pun dimeriahkan dengan konser 5 grup seperti Beat 88, EmpatSore, KMJ Band, Relawan Band, dan Beatles Gn. Salak Band.
Sajian keren anak-anak TBM Lentera Pustaka pun ditunjukkan melalui penampilan tari kreasi, angklungan, dan senam literasi . TBM Lentera Pustaka pun memberikan Anugerah Terbaik TBM kepada anak pembaca aktif, relawan, warga belajar buta aksara, anak kelas prasewkolah, anggota koperasi, orang tua pengantar, dan wali baca. Penghargaan khusus pun diberikan kepada Atik dan Tasya, dua anak difabel yang selalu rajin ke taman bacaan. Syarifudin Yunus sebagai pendiri TBM Lentera Pustaka menutup dengan pembacaan puisi “Sajak Tiga Lentera”.
“TBM Lentera Pustaka bersyukur terpilih 1 dari 30 taman bacaan di Indonesia yang menggelar program Kampung Literasi dari Direktorat PMPK dan Forum TBM. Hal ini jadi energi baru gerakan literasi berbasis kawasan terhadap 12 program literasi yang sedang berjalan di Desa Sukaluyu. Ke depan, kami akan terus bergerak menggaungkan pentingnya taman bacaan dan melibatkan semua elemen masyarakat,” kata Syarifudin Yunus, pendiri TBM Lentera Pustaka dalam sambutan pembukanya.
Patut diketahui, sejak beridiri tahun 2017, kini TBM Lentera Pustaka mengelola 12 program literasi selama enam hari dalam seminggu yang mencakup: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif yang mampu membaca 3-8 buku per minggu yang berasal3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Dan kini, tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Sebelumnya, pendiri TBM Lentera Pustaka pun meraih penghargaan “31 Wonderful People tahun 2021” kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia, di samping menjadi sosok inspiratif dalam “Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.
TBM Lentera Pustaka bertekad menjadi ujung tombak dalam menegakkan giat membaca dan budaya literasi masyarakat secara konsisten dengan melakukan aktivitas literasi yang kreatif dan menyenangkan di taman bacaan. Melalui model “TBM Edutainment”. “Agar taman bacaan bukan hanya sebagai tempat membaca dan gudang buku. Tapi mampu menjadi sentra pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berdaya guna,” kata Syarifudin.