REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prediabetes merupakan sebuah kondisi di mana kadar gula darah sudah melebihi normal namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Bila tak dikelola, prediabetes sangat berisiko untuk menjadi diabetes tipe 2.
Sebuah cara sederhana dapat memangkas risiko ini. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) mengatakan, cara yang efektif untuk memangkas risiko diabetes tipe 2 pada prediabetes adalah menurunkan berat badan. Meski hanya sedikit, penurunan berat badan bisa berdampak besar pada penurunan risiko diabetes tipe 2.
Target penurunan berat badan yang direkomendasikan CDC untuk penyandang prediabetes adalah 5-7 persen dari berat badan saat ini. Sebagai contoh, penyandang prediabetes dengan berat badan sekitar 91 kilogram perlu menurunkan berat badan sebanyak 4,5-6,4 kilogram bila ingin menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
CDC juga menyediakan sebuah program yang dapat membantu penyandang prediabetes untuk mencapai target penurunan berat badan ini. Program bernama National Diabetes Prevention Program (DPP) tersebut terbukti dapat menurunkan risiko diabetes hingga 58 persen. Pada kelompok berusia di atas 60 tahun, penurunan risiko ini bahkan mencapai 71 persen.
Program ini pada dasarnya mendorong perubahan gaya hidup yang realistik dan bisa dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. Perubahan ini mencakup perbaikan pola makan dan pemilihan jenis aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi diri dan dapat dilakukan setiap hari.
Program tersebut juga mencakup latihan untuk mengelola stres. Tak hanya itu, program ini pun menghubungkan para penyandang prediabetes yang memiliki target serupa.
Tentu upaya-upaya ini tetap bisa dilakukan tanpa harus mengikuti program DPP dari CDC. Setiap penyandang prediabetes bisa memperbaiki pola makan, menjalani hidup yang lebih aktif, dan belajar mengelola stres dengan cara masing-masing. Yang paling penting, seluruh upaya ini bisa dilakukan secara konsisten dan berkelajutan.
Untuk memperbaiki pola makan misalnya, CDC menganjurkan penyandang prediabetes untuk menerapkan pola makan mindful. Pola makan mindful merupakan sebuah kebiasaan menyantap makanan secara perlahan tanpa ada distraksi, memahami tanda kapan tubuh membutuhkan asupan makan, dan hanya makan ketika tubuh memang merasakan lapar.
Orang yang menjalani pola makan mindful akan belajar untuk membedakan sinyal lapar dan sinyal haus yang kerap disalahpahami sebagai sinyal lapar. Selain itu, Healthline juga mengungkapkan bahwa pola makan mindful mendorong seseorang untuk bisa merasakan warna, aroma, hingga rasa makanan dengan seksama.
Sedangkan terkait pola hidup aktif, CDC menganjurkan penyandang prediabetes untuk melakukan olahraga, misalnya jalan cepat, secara rutin. Olahraga seperti ini sebaiknya dilakukan selama 30 menit, sebanyak lima hari dalam sepekan.