Sabtu 04 Dec 2021 05:32 WIB

IPB University Tuan Rumah Abdidaya 2021

Ini merupakan gotong royong mahasiswa membangun desa.

Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, IPB University Dr Drajat Martianto didampingi Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK), Dr Alim Setiawan Slamet dan Dr Illah Saillah sebagai koordinator Dewan Juri membuka secara resmi Opening Ceremony Abdidaya 2021 dengan IPB University sebagai tuan rumah, Rabu  (1/12).
Foto: Dok IPB University
Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, IPB University Dr Drajat Martianto didampingi Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK), Dr Alim Setiawan Slamet dan Dr Illah Saillah sebagai koordinator Dewan Juri membuka secara resmi Opening Ceremony Abdidaya 2021 dengan IPB University sebagai tuan rumah, Rabu (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyelenggarakan Opening Ceremony Abdidaya 2021 dengan IPB University sebagai tuan rumah, Rabu  (1/12). Kegiatan Abdidaya ini bertujuan untuk mengapresiasi kinerja stakeholder pelaksana kegiatan kemahasiswaan bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. 

Kegiatan ini dibuka oleh  Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, IPB University Dr Drajat Martianto didampingi Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK), Dr Alim Setiawan Slamet dan Dr Illah Saillah sebagai koordinator Dewan Juri.

Abdidaya 2021 ini mengusung tema “Mewujudkan Semangat Gotong Royong Mahasiswa Membangun Desa sebagai Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”. Dan memiliki 113 nominator perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kegiatan utamanya terdiri dari penilaian ouput, wawancara, virtual expo, sarasehan, semiloka nasional dan malam penganugerahan penghargaan “Adidharma Sahwahita”.

“Penghargaan ini diberikan kepada perguruan tinggi sebagai juara umum. Semangat  Adidharma Sahwahita memiliki makna pengabdian yang agung dan bermanfaat bagi kita semua,” ujar Dr Drajat seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/12).

Sementara itu, Dr Alim selaku ketua Panitia Abdidaya 2021 mengatakan, “Berangkat dari harapan, inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat hadir dan dirasakan oleh mitra desa dan diaplikasikan dengan semangat gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia.” 

Menurutnya, Abdidaya 2021 merupakan puncak dari program pengabdian, organisasi kemahasiswaan, mitra desa, dosen pendamping, Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) dan Program Wirausaha Desa (Wira Desa). 

“Peserta kegiatan Abdidaya 2021 ditantang untuk memberikan dampak yang nyata dalam pemberdayaan masyarakat di desa yang dilaksanakan secara kooperatif dan tersebar di seluruh Indonesia,” imbuhnya.  

Pada kesempatan yang sama, Prof Aris Junaidi,  direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti mengatakan, pembelajaran telah memfasilitasi Indonesia untuk hadir ke pelosok negeri, termasuk belajar dengan masyarakat. “Mahasiswa belajar sekaligus melakukan pengabdian bersama masyarakat dan aplikasi di bidang pertanian, kesehatan dan yang lain sesuai dengan desa yang didatangi,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini akan membangun karakter, leadership, responsibility, creativity dan inisiatif untuk memperdalam berbagai bidang ilmu yang disesuaikan dengan desa yang dituju.

Prof Arif Satria selaku rektor IPB University menambahkan bahwa inspirasi merupakan upaya utama untuk menggerakkan pikiran agar dapat meningkatkan perbaikan cara kerja, cara hidup dan perbaikan proses yang terjadi di desa. 

“Belajar dari desa karena desa mempunyai knowledge dan informasi lokal yang penting untuk diformulasikan,” ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement