REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Umi Nur Fadhilah
Kotoran manusia bisa terbuang dalam berbagai bentuk, ukuran, tekstur, dan warna. Namun, ada beberapa warna tinja yang bisa menjadi tanda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Terkadang, faktor seperti pilihan makanan dan obat-obatan dapat mengubah warna tinja, namun untuk hal ini tidak perlu khawatir. Ahli gastroenterologi menguraikan hal yang bisa dipelajari dengan memperhatikan warna tinja yang selalu berubah.
Namun, apa sebenarnya yang memengaruhi warna tinja? Pakar menyebutkan, asupan makanan memainkan peran penting dalam pigmen dan tekstur tinja.
Cairan di perut yang disebut empedu bisa memecah makanan, kemudian nutrisi diserap melalui dinding perut. Makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh bergerak melalui usus kecil, usus besar, dan keluar dari rektum. Dengan demikian, zat-zat yang tidak tercerna, tingkat hidrasi, obat-obatan, lemak, darah, dan empedu, bisa mempengaruhi warna tinja.
Seorang profesor Kedokteran dan Gastroenterologi di Cedars-Sinai, Mark Pimentel, mengatakan, sebagian besar waktu, warna tinja tidak perlu dikhawatirkan. Dilansir Well and Good pada Kamis (9/12), berikut adalah lima penjelasan di balik warna kotoran yang bisa membahayakan, dan disarankan memeriksanya ke dokter.
Coklat
Saat empedu dan makanan bergerak melalui saluran pencernaan, enzim biasanya mengubah bahan-bahan dari warna hijau menjadi coklat. “Ketika tinja berwarna coklat tua, itu umumnya sehat, kecuali memiliki gejala lain,” kata Pimentel.
Hijau
Jika makan banyak makanan kaya klorofil, seperti bayam, brokoli, dan kangkung, hal ini bisa memengaruhi warn kotoran menjadi hijau. Ini karena makanan kaya serat memiliki lebih banyak klorofil yang tidak dapat dipecah oleh empedu di perut sebelum dikeluarkan dari tubuh.
Hal ini membuat tinja berwarna lebih hijau dari biasanya apabila konsumsi sayuran hijau lebih banyak dari biasanya. Tubuh mungkin tidak terbiasa dengan kandungan serat yang lebih tinggi dan mencernanya lebih sedikit. Meskipun warna hijau kurang umum hal ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali memiliki ketidaknyamanan atau gejala tambahan.
Pink, ungu, dan merah
Jika melihat warna merah muda pada kotoranm, ada kemungkinan usai mengonsumsi buah bit, cranberry, permen merah, frosting berwarna ceri, atau makanan merah lainnya. Jadi, jika makan banyak buah bit atau makanan berwarna merah lainnya sehari sebelumnya, tetapi tidak memiliki gejala lain, ini bisa jadi penyebabnya.
Namun, dokter nutrisi klinis Brooke Scheller, mengatakan, ada beberapa contoh di mana kotoran berwarna merah terang atau ungu yang dapat menandakan adanya darah dalam tinja. Dalam hal ini, seseorang harus mencari perawatan medis sesegera mungkin. Penyebab umum (dan mudah diobati) darah dalam tinja termasuk wasir, fisura anus, gastritis, sembelit, atau gangguan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.