Ahad 12 Dec 2021 18:10 WIB

Dampak Positif NFT untuk Kemajuan Bangsa Terus Didorong

Pemanfaatan NFT kini semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas.

Para petani wanita mendapatkan edukasi mengenai keunggulan NFT.
Foto: Dok. Har
Para petani wanita mendapatkan edukasi mengenai keunggulan NFT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini Non Fungible Token (NFT) kian menjadi tren di Indonesia. NFT dikenal bisa menjadi instrumen menarik yang mampu mendigitalisasi aset karya seni atau lainnya. Tak hanya itu, NFT juga mirip dengan aset kripto yang dapat diperjualbelikan sehingga bisa berpeluang menjadi investasi di sistem blockchain. 

Perbedaan uang kripto dan NFT yakni pada limitasi-nya. Uang kripto berupa koin yang diperdagangkan dengan jumlah tertentu, sedangkan NFT merupakan nilai karya seni digital dengan jumlah terbatas dibandingkan kripto. Tentu saja, pemiliknya mendapatkan eksklusivitas tersendiri terhadap karya seni digital yang dipunya. 

Baca Juga

Di sisi lain, pemanfaatan NFT kini semakin luas dan bisa masuk ke dalam berbagai aset komoditas sehingga membuatnya semakin fleksibel. NFT juga dikenal sebagai salah satu kripto yang bisa memiliki banyak manfaat ke berbagai industri, diantaranya pertanian. 

Potensi yang besar ini juga memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Melalui Meta Forest Society hasil kolaborasi On Us Asia, Hara Token, dan Nice to Meet You Studio kini NFT bisa memberi dampak nyata buat para petani untuk bisa survive di kala pandemi. Hal ini membuktikan, NFT tak hanya bermanfaat buat pemiliknya, namun memiliki implikasi positif untuk kemajuan bangsa. 

Program Manager Meta Forest Society, Tiffany Setiadharma mengatakan, keberadaan NFT yang dimiliki harus punya manfaat buat orang di sekeliling. Melalui program Metaforest dengan Hara pihaknya berupaya membangkitkan potensi perempuan di sektor pertanian lewat komoditas Jahe dengan Pertahara (Perempuan Tani Harapan Rakyat) sebagai payungnya. 

“Kami memiliki kewajiban kepada pemegang NFT untuk memenuhi janji sesuai dengan roadmap kami dan memikirkan cara kreatif serta inovatif lainnya untuk memberikan nilai positif kepada pemegang NFT dan komunitas kami,” ujarnya, dalam keterangannya, Ahad (12/12). 

Sampai sekarang, pihaknya juga menjamin bahwa para pemilik NFT yang sudah dibeli tidak bisa dipalsukan dan bisa sangat mudah dilacak siapa pencipta dan kepemilikan asalnya. Sehingga bisa aman untuk dijadikan aset investasi ke depan. Itu karena bisa mengurangi peran pihak ketiga, sehingga seniman bisa mendapatkan royaltinya tanpa khawatir karyanya ditiru. 

Ia mengatakan, menurut data DappRadar, penjualan NFT mengalami peningkatan signifikan di kuartal III 2021. Nilai transaksi yang dicatat menembus delapan kali lipat dibandingkan kuartal II 2021. Semula 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp18,5 triliun melonjak hingga 10,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp152 triliun. 

Ia menjelaskan, di Indonesia, NFT juga kini membantu kesejahteraan petani. Melalui Hara Token, pihaknya membuktikan bahwa blockchain bisa bermanfaat untuk kepentingan sosial. Melalui Hara Token, sekitar 20 persen pendapatan dari NFT digunakan untuk membantu petani jahe dan keluarganya. 

Caranya, token yang ada di Hara Token dikembangkan untuk mendukung pertukaran data berbasis blockchain untuk sektor pertanian dan pangan. Data-data yang dikumpulkan lantas akan disimpan dalam database, lalu dienkripsi dengan sistem blockchain yang dapat ditinjau dan diakses oleh para petani. 

Ada lima kategori data yang Hara punya agar bisa digunakan para pengguna. Diantaranya data umum (identitas dan latar belakang petani), data geo tagging, data aktivitas sektor pertanian, data yang terkait dengan ekologi dan terkait pasar, harga, hingga, transaksi hasil panen. 

Hara mengeklaim data-data yang mereka kumpulkan bisa dimanfaatkan sektor dan industri lain untuk memenuhi target tertentu. Sebagai contoh, lembaga keuangan yang ingin memberikan pinjaman usaha kepada petani. Dalam hal ini adalah para petani jahe yang berusaha menghasilkan jahe lokal terbaik dengan harga yang kompetitif di pasaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement