REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Adysha Citra Ramadani
Alat tes Covid-19 cepat mandiri yang bisa digunakan di rumah kini mulai menjadi hal yang umum di Amerika Serikat (AS). Meski lebih nyaman dan praktis, penggunaan alat tes Covid-19 cepat mandiri yang semakin meluas justru memunculkan masalah tersendiri di AS.
Salah satu masalah yang terbentuk dari penggunaan alat tes Covid-19 cepat mandiri adalah hasilnya tidak terekam oleh agensi kesehatan masyarakat resmi. Warga yang mendapatkan hasil positif dari tes mandiri ini biasanya hanya akan ke dokter ketika mereka mengalami gejala yang cukup mengganggu.
Di tengah kemunculan varian baru Omicron, penggunaan alat tes Covid-19 cepat mandiri juga menghambat proses penelusuran. Alasannya, sampel-sampel dari pengetesan mandiri ini tidak didaftarkan untuk sekuensing genomik. Hal ini akan menyulitkan proses identifikasi varian Omicron di tengah masyarakat.
Kondisi ini turut mempersulit proses tracing kontak. Petugas tidak bisa menelusuri orang-orang yang berpotensi tertular Covid-19 dari satu penderita Covid-19 bila penderita Covid-19 tersebut hanya melakukan tes mandiri di rumah dan tidak melaporkan diri.
"Bila tak ada yang melaporkan hasil tes, bagaimana kami mendapatkan informasi yang kami butuhkan? Kami tak tahu berapa positivity rate yang sebenarnya," ungkap peneliti kebijakan kesehatan dan direktur eksekutif Association of American Medical College, Atul Grover, seperti dilansir Stat News, Senin (13/12).
Grover dan koleganya telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meneliti ketersediaan tes Covid-19 di AS. Selama penelitian berlangsung, dia dan koleganya merasa khawatir ketika menyadari adanya "lubang hitam" mengenai data hasil tes mandiri yang dilakukan di rumah.
Agensi kesehatan masyarkat di AS juga tak memiliki data pasti mengenai seberapa banyak alat tes Covid-19 cepat mandiri yang telah digunakan di wilayah masing-masing. Hal ini membuat mereka juga tak bisa mengetahui seberapa banyak hasil tes Covid-19 yang tak masuk dalam radar mereka.
Di sisi lain, mekanisme pelaporan mandiri oleh masyarakat yang menggunakan alat tes Covid-19 mandiri juga belum optimal. Hanya dua merek alat tes Covid-19 rumahan yang menyediakan aplikasi untuk melaporkan hasil tes penggunanya. Belum jelas pula apakah aplikasi tersebut benar-benar digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan hasil tes Covid-19 mereka.