Rabu 15 Dec 2021 16:33 WIB

Ajaib Jadikan Kebakaran Gedung Cyber Pelajaran Perketat SOP

Letak server Ajaib berbeda lantai di lokasi kebakaran Gedung Cyber, dan data aman.

PT Ajaib Sekuritas Asia (ilustrasi).
Foto: Tangkapan layar
PT Ajaib Sekuritas Asia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang menimpa Gedung Cyber 1 di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, turut membuat perusahaan terkait berbenah. PT Ajaib Sekuritas Asia yang menempatkan servernya di Gedung Cyber menjadikan peristiwa kebakaran sebagai pelajaran berharga untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

Hal itu lantaran aplikasi Ajaib sempat terganggu dan tidak dapat digunakan pengguna untuk perdagangan saham pada sesi kedua, meski keesokan harinya sudah normal kembali. "Kita turut prihatin kebakaran Gedung Cyber yang menelan dua orang korban, perlu kami sampaikan di Gedung siber, server di sana tak ikut terbakar, data dan server seluruhnya aman dan tak ada kendala," kata Director of Stock Brokerage PT Ajaib Sekuritas Asia, Juliana alias Anna Lora di Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Menurut Anna, insiden di Gedung Cyber memang tidak sampai membakar server milik perusahaan yang ditempatkan di situ. Hal itu lantaran lokasi kebakaran gedung dengan tempat server PT Ajaib Sekuritas Asia berbeda lantai.

Meski begitu, pihaknya menjadikan kebakaran di Gedung Cyber untuk memperkuat standar operasional prosedur (SOP). Pun perusahaan juga langsung mengirim pengumuman ketika kebakaran itu berimbas pada gangguan aplikasi trading.

"Memang sesi dua membuat tak bisa transaksi akibat gedung terbakar, tapi letak server di lantai berbeda. Gak ada data hilang, tapi kita punya SOP ketat, pastinya SOP ini sudah harus ada, berdasarkan SOP kita lindungi data dan perangkat lakukan tindakan pemcegahan, dan itu sampaikan hari itu juga, kita beritahu melalui aplikasi kita terjadi gangguan," kata Anna.

VP of Product Aurora Marsye menyebut, pihaknya selalu berusaha memberikan layanan terbaik kepada pelanggan Ajaib. Dia mengakui, insiden kebakaran di Gedung Cyber merupakan sesuatu peristiwa yang terjadi tidak terencana. Memang, sambung dia, letak server berada di lokasi yang sama dengan gedung yang terbakar, hanya dipisahkan lantai.

Belajar dari gangguan aplikasi yang timbul dari insiden serupa, pihaknya nantinya bakal menangani masalah itu bisa selesai lebih cepat agar pelanggan tidak sampai terganggu. "Gimana pun berdampak pada layanan kami, pada saat itu saja, hari berikutnya kembali normal. Kami usahakan berbagai cara juga atasi keadaan seperti ini, semoga tak terjadi lagi, recover lebih cepat," kata Aurora.

VP of Marketing Gladys Pratiwi menambahkan, pencapaian perusahaan yang didirikan Anderson Sumarli dan Yada Piyajomkwan tersebut terbilang luar biasa karena merupakan Unicorn ke-7 di Indonesia dan pertama di bidang investasi di Asia Tenggara. Nasabah Ajaib bisa merasa lebih aman karena aplikasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Gladus pun menyinggung jika kini Ajaib sudah memiliki lebih 1 juta pengguna sejak diluncurkan pada 2019. Total investor tercatat sekitar 90 persen kalangan milenial dan 96 persen merupakan investor pemula. Ajaib kini masuk sekuritas tiga besar dalam jumlah transaksi dan total transaksi mencaai lebih 5 juta perbulan. "Total volume perdagangan saham per bulan lebih 30 miliar," kata Gladys.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement