REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta institusi pendidikan tinggi terus melakukan transformasi dan memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri, pemerintah, lembaga non-pemerintah, organisasi profesi, masyarakat, dan media. Dua upaya ini penting agar perguruan tinggi dapat menjawab tantangan perubahan zaman.
"Transformasi dan kolaborasi diperlukan pula untuk menjadikan pendidikan tinggi berkelas dunia," kata Wapres saat hadir di acara International Seminar and Conference on Global Issues ke-5 Tahun 2021 secara daring, Sabtu (18/12).
Wapres mengatakan, setidaknya kedua upaya tersebut dapat diterapkan dalam beberapa kerangka. Pertama yakni peremajaan tata kelola dan manajemen sistem pendidikan, maupun riset dan pengembangan, dengan mengedepankan good university governance. Kiai Ma'ruf mengatakan, nilai-nilai yang perlu dikedepankan antara lain seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, penjaminan mutu, dan relevansi.
Selain itu, pendidikan tinggi sebagai motor inovasi dapat menginisiasi kolaborasi dalam bentuk joint-research. Hal ini penting agar pembiayaan semakin efisien, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selaras dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Kedua, lanjut Wapres, peninjauan metodologi penelitian agar adaptif dengan kemajuan teknologi informasi. Ia mencontohkan, banyak lembaga riset telah memanfaatkan kecerdasan buatan dan big data dalam survei massal.
"Hasil analisis dan rekomendasi kebijakannya mendekati real-time, sehingga sulit ditandingi oleh metode survei manual," ujarnya.
Kemudian upaya ketiga yakni, peningkatan kerja sama internasional antar universitas pada tataran individu, seperti program pertukaran antar dosen maupun antar mahasiswa. Ia berharap program inj dapat meningkatkan kualitas penelitian dosen, kualitas alumni, model pengajaran dan pembelajaran, hingga program pengabdian masyarakat.
Lalu upaya keempat, ia meminta pendidikan tinggi sebagai pusat budaya dan penggerak perubahan sosial menuju masyarakat yang demokratis, berpandangan maju, sekaligus beriman dan berakhlak mulia.
"Inilah peran penting pendidikan tinggi yang tidak boleh terlupakan, agar penguasaan teknologi maju tetap diimbangi dengan aspek kemanusiaan dan keimanan," katanya.