REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb saat ini siap untuk diluncurkan dan menjadi teleskop paling kuat di luar angkasa. Teleskop Luar Angkasa James Webb adalah upaya bersama yang melibatkan Badan Antariksa Amerika (NASA), Badan Antariksa Eropa, dan Badan Antariksa Kanada.
Setelah berbagai penundaan, teleskop ini akan diluncurkan pada 24 Desember 2021, di atas roket Arianespace Ariane 5 dari Spaceport Eropa di Kourou, Guyana Prancis.
Satu hal yang pasti gambar yang akan ditangkap Webb akan detail dan spektakuler, menurut lembar fakta NASA, dilansir dari Space, Senin (20/12).
Tanggal peluncuran dan objek yang dilihat
Teleskop Luar Angkasa Hubble diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada April 1990. Selama tiga dekade sejak itu, observatorium terkenal itu telah memperluas pandangan kita tentang kosmos dan menarik perhatian kita dengan gambar-gambar menakjubkan yang dikumpulkannya.
Sementara itu Teleskop Luar Angkasa James Webb, yang dijadwalkan diluncurkan pada 24 Desember 2021. Teleskop ini akan melakukan hal-hal yang sedikit berbeda. Dengan cermin emas raksasa dan alat pengamatan cahaya inframerah, Webb dirancang untuk “melihat” objek 10 hingga 100 kali lebih redup daripada yang bisa dilihat Hubble, menurut lembar fakta NASA.
Bukan Teleskop Pengganti
Webb sering digambarkan sebagai pengganti atau penerus Hubble. Terlepas dari beberapa gangguan selama bertahun-tahun, instrumen sains Hubble masih kuat, dan dua ruang lingkup besar diatur untuk diamati bersama (walaupun berjauhan satu sama lain) di luar angkasa.
Hubble cukup dekat dengan kita di orbit rendah Bumi, tetapi Webb akan melakukan perjalanan lebih jauh, ke tempat yang stabil secara gravitasi 930.000 mil (1,5 juta km) dari Bumi yang dikenal sebagai titik Lagrange Matahari-Bumi 2 (L2). Selain itu, meskipun Hubble dan Webb adalah teleskop ruang angkasa yang besar (walaupun Webb jauh lebih besar), keduanya sebenarnya “melihat” alam semesta dengan sangat berbeda).
“Ini akan mengambil gambar yang luar biasa. Webb akan lebih baik daripada apa yang dilakukan Hubble,” kata Kalus Pontoppidan, ilmuwan proyek Webb di Institut Sains Teleskop Luar Angkasa di Baltimore mengatakan selama konferensi pers pada Mei.
“Namun, meski dalam beberapa hal lebih baik, gambar Webb juga pada dasarnya berbeda, karena panjang gelombangnya berbeda,” ujar Pontoppidan.
Hubble mengamati cahaya terutama pada panjang gelombang optik dan ultraviolet. Webb dirancang untuk mendeteksi terutama cahaya inframerah.