REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perkembangan teknologi digital telah mendorong banyak pihak untuk memanfaatkannya. Tak terkecuali dengan grup Laleilmanino yang dihuni oleh Anindyo Baskoro (Nino), gitaris dan kibordis Maliq & D’Essentials, Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim (Ilman).
Untuk memaksimalkan penjualan karyanya, Laleilmanino digandeng pelaku startup teknologi Kolektibel dengan mengadopsi Non Fungible Token (NFT). NFT saat ini dikenal sebagai aset digital yang telah menarik minat investasi masyarakat Indonesia.
“Kami menyadari bahwa dunia musik terus berevolusi. Kami melihat NFT bukanlah sebuah tren sesaat, melainkan era baru bagi industri musik masa depan,” kata Nino RAN dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (2/1).