Jumat 03 Jun 2022 21:40 WIB

Gas Fee Ethereum Sentuh Titik Terendah Selama 10 Bulan Terakhir

Jika aktivitas market Ethereum tidak terlalu ramai, biaya transaksinya pun turun.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Ethereum (ilustrasi). Baru baru ini, platform blockchain Ethereum mengalami penurunan gas fee menjadi 2,96 dolar AS per transaksi.
Foto: Pixabay
Ethereum (ilustrasi). Baru baru ini, platform blockchain Ethereum mengalami penurunan gas fee menjadi 2,96 dolar AS per transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Baru baru ini, platform blockchain Ethereum mengalami penurunan gas fee menjadi 2,96 dolar AS per transaksi. Adapun biaya transaksi ini mencapai titik terendah dalam 10 bulan lebih terakhir. 

Hal ini tentunya kabar gembira bagi developer blockchain di seluruh dunia, mengingat Ethereum adalah induk dari proyek blockchain. Ethereum menyediakan jaringan dan platform yang digunakan untuk orang untuk menciptakan proyek blockchain baru seperti NFT dan Metaverse.

Baca Juga

Sebelumnya, gas fee Ethereum pun memang sudah semakin turun mengingat banyak sekali pengguna jaringan Ethereum yang cukup mengeluhkan mahalnya biaya transaksi tersebut. 

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan gas fee merupakan komponen penting dari Ethereum yang sering diperhatikan oleh para developer dan staker untuk ekosistem decentralized finance (DeFi). Bagi pemula yang ingin belajar tentang ekosistem blockchain, penting sekali untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu gas fee.

Oscar menjelaskan, pada dasarnya, gas fee merupakan biaya kompensasi yang dibayarkan kepada para penambang Ethereum untuk memvalidasi transaksi di jaringan. Ketika aktivitas market Ethereum ramai karena transaksi jual beli, otomatis jaringan pun akan padat. Hal ini akan memengaruhi biaya transaksi nya yang juga akan ikut naik. Ini pun berlaku sebaliknya.

"Jika aktivitas market Ethereum tidak terlalu ramai, biaya transaksinya pun cenderung akan ikut turun," kata Oscar dalam keterangan tulis, Jumat (3/6/2022).

Menanggapi fenomena penurunan gas fee ini, Oscar melihat dengan kacamata yang positif. Menurutnya, hal ini akan berdampak besar mengingat jaringan Ethereum yang banyak dipakai oleh developer ataupun investor karena memiliki banyak utilitas.

"Menurunnya gas fee akan berdampak kepada banyaknya developer kripto yang memanfaatkan jaringan dan blockchain Ethereum. Bukan hanya developer, penurunan gas fee pun berpotensi menarik minat para pengguna kripto yang membeli token-token yang menggunakan jaringan Ethereum," kata Oscar.

Dia melanjutkan, penurunan gas fee akan meningkatkan ekosistem blockchain yang merupakan teknologi masa depan yang saat ini sudah ramai digandrungi, seperti penerbitan decentralized applications (DApps), smart-contract, NFT, Metaverse, dan berbagai produk ekosistem blockchain lain yang menggunakan jaringan Ethereum.

"Belakangan ini, banyak bermunculan developer Metaverse dan NFT di Indonesia. Penurunan harga Ethereum ini tentu akan membangun semangat para developer dalam negeri. Selain itu, juga meningkatkan jumlah developer dan juga akan semakin banyak penggunaan ekosistem blockchain," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement