Rabu 19 Jan 2022 10:19 WIB

Tanda-Tanda Omicron yang Harus Diwaspadai

Meski sudah waspada, kemungkinan terinfeksi varian omicron.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda-tanda varian omicron yang harus diwaspadai (ilustrasi).
Foto: Republika
Tanda-tanda varian omicron yang harus diwaspadai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian omicron menyebar ke banyak negara. Semua orang berisiko tertular virus. Meskipun Anda sudah waspada dan berhati-hati, kemungkinan untuk terinfeksi varian ini tetap terbuka.

Kepala Penasihat Medis untuk Presiden dan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dr Anthony Fauci, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya mendapatkan vaksinasi. "Omicron, dengan tingkat efisiensi transmisibilitas yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan 'menemukan' hampir semua orang," ujar dr Fauci kepada Wakil Presiden Senior Pusat Studi Strategis dan Internasional, J Stephen Morrison.

Baca Juga

Dia menyebut, mereka yang telah divaksinasi dan mendapat booster juga bisa terpapar. Beberapa dari mereka akan terinfeksi tapi kemungkinan besar tidak dirawat di rumah sakit dan meninggal.

Berikut ini tanda-tanda omicron yang harus diwaspadai dan tindakan pencegahan apa yang harus diambil: 

1. Batuk

Dr Kristina Hendija menjelaskan seperti varian induknya, omicron masih memengaruhi saluran pernapasan yang mengarah ke batuk produktif atau non-produktif. "Pasien juga sering mengeluh bahwa mereka merasa ingin mengeluarkan dahak tetapi tidak bisa melakukannya meskipun batuk berulang kali," ujarnya seperti dilansir di laman Eat This Not That, Rabu (19/1/2022).

2. Demam

“Mayoritas pasien menyatakan mengalami demam meskipun klaimnya subjektif untuk sebagian besar,” ujar dr Hendija. 

Mereka sering menyebutkan, pasien mengalami kedinginan dan sensasi demam yang hanya berlangsung selama satu atau dua hari.

3. Kelelahan

Dr Hendija menyatakan ada efek yang sama setiap kali ada proses infeksi. Tetapi tidak seperti varian delta sebelumnya, pada pasien omicron, keluhan tentang mudah lelah dan lemas berkurang secara signifikan.

4. Gejala lain

Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health dan penulis Immunity Strong, Robert G Lahita, mengatakan sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, kemacetan, dan demam bisa menjadi gejala omicron. Namun, ini semua adalah tanda-tanda flu dan pilek juga, kecuali sesak napas, yang lebih mengarah ke Covid-19.

CDC juga mengatakan orang dengan Covid-19 memiliki berbagai gejala yang dilaporkan, mulai dari gejala ringan hingga penyakit parah. Gejala dapat muncul dua sampai 14 hari setelah terpapar virus. Siapa pun dapat memiliki gejala ringan hingga parah.

Selain itu, orang dengan gejala demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala dan hilangnya rasa atau bau baru mungkin memiliki Covid-19. Ditambah dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, serta diare.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement