Kamis 03 Feb 2022 08:22 WIB

Seperti Planet Kembar, Mengapa Warna Planet Uranus dan Neptunus Berbeda?

Lapisan aerosol-2 tampaknya menjadi kunci perbedaan warna Neptunus dan Uranus.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Uranus memiliki cincin yang tipis.
Foto: getty images via metro.co.uk
Uranus memiliki cincin yang tipis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti dua planet kembar, Uranus dan Neptunus adalah dua planet yang memiliki kemiripan. Keduanya memiliki ukuran dan massa yang hampir sama, memiliki komposisi dan struktur yang serupa, bahkan kecepatan rotasi yang serupa.

Yang membuat satu perbedaan mencolok cukup membingungkan, yakni Neptunus memiliki warna biru yang menarik, dengan badai berputar. Uranus lebih berwarna teal pucat tanpa ciri dan halus. Jika kedua planet sangat mirip, dari mana perbedaaan warna biru ini?

Baca Juga

Dilansir dari Science Alert, Kamis (3/2/2022), penelitian baru, diunggah ke server pracetak arXiv dan menunggu tinjauan sejawat, mengklaim telah menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Menurut sebuah tim yang dipimpin oleh fisikawan planet Patrick Irwin dari Universitas Oxford di Inggris, lapisan kabut yang meluas menipiskan rona Uranus. Ini menghasilkan bola yang lebih pucat dibandingkan dengan Planet Neptunus.

Uranus dan Neptunus, menurut pengukuran tim dari dua planet terstruktur sangat mirip. Keduanya merupakan planet berbatu dikelilingi oleh mantel air, amonia, dan es metana.

Kemiripan selanjutnya, atmosfer gas yang terutama terdiri dari hidrogen, helium, dan metana, dan akhirnya atmosfer atas, termasuk puncak awan. Namun, atmosfer di keduanya tidaklah homogen. Atmosfer disana berlapis, seperti umumnya planet-planet lain di Tata Surya. 

Irwin dan rekan menganalisis pengamatan terlihat dan inframerah dekat dari dua planet untuk menghasilkan model baru dari lapisan atmosfer. Mereka berhasil menemukan model yang meniru pengamatan dengan sangat baik, termasuk badai di Neptunus dan bayangan Uranus yang lebih pucat.

Dalam model mereka, kedua planet memiliki lapisan kabut fotokimia. Ini terjadi ketika radiasi ultraviolet dari Matahari memecah partikel aerosol di atmosfer, menghasilkan partikel kabut. Ini adalah proses yang umum, terlihat di Venus, Bumi, Saturnus, Jupiter, planet kerdil Pluto serta bulan Titan dan Triton.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement