REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay melihat mulai adanya keraguan masyarakat untuk tes PCR. Hal ini terjadi akibat adanya sejumlah kasus dugaan pemalsuan tes yang dilakukan oleh laboratorium-laboratorium tes.
"Untuk mengantisipasi orang supaya tidak ragu, maka dilakukan audit ulang. Semua lab yang ada dperiksa ulang, betul tidak lab itu punya kapasitas memeriksa," ujar Saleh saat dihubungi, Sabtu (5/2).
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan perlu melakukan pemeriksaan langsung terhadap laboratorium yang melakukan tes PCR. Tujuannya agar adanya evaluasi terkait mekanisme, pelaksanaan, hingga pelaporan hasil tes.
"Jangan sampai tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ini terutama ditujukan kepada lab swasta yang belakangan banyak muncul," ujar Saleh.
"Kita butuh lab yg banyak untuk testing dan tracing, tetapi jangan sampai lab itu tidak bekerja secara profesional dan merugikan banyak orang," sambungnya.
Dugaan pemalsuan hasil tes akan berdampak buruk terhadap penanganan pandemi Covid-19. Pasalnya, masyarakat bisa tak lagi percaya dengan hasil tes Covid-19 yang dilakukan oleh lab-lab tersebut.
"Ini harus dijelaskan oleh Kemenkes. Saya lihat ini Kemenkes tidak banyak berkomentar soal ini, ini sudah banyak disorot publik, harus diberi perhatian," ujar Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menegur Bumame Farmasi atas kekeliruan data hasil tes PCR. Wiku meminta Bumame Farmasi segera memperbaiki kesalahan tersebut dan mengaktifkan layanan pengaduan.
“Kesalahan teknis seperti ini baiknya dapat dievaluasi segera oleh pihak penyedia jasa tes, termasuk harus lebih aktifnya fitur layanan masyarakat (customer service),” ujar Wiku saat dimintai keterangannya, Kamis (3/1).
Wiku mengingatkan, bahwa data hasil tes PCR sangat penting bagi pemerintah untuk menentukan langkah dan kebijakan yang akan diambil. “Hal ini menjadi penting karena data testing yang valid menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah terkait pengendalian Covid-19,” tegasnya.