REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi informasi saat ini, dapat diperoleh tanpa terbatas ruang dan waktu. Berbagai informasi seperti bencana alam, kriminal, informasi orang meninggal bahkan sampai ke rubrik yang menampilkan orang hilang dapat tersebar dengan cepat.
Kehilangan anggota keluarga menjadi musibah tersendiri bagi sebuah keluarga. Anggota keluarga yang hilang bisa memiliki banyak sebab, seperti faktor gangguan jiwa, penculikan sampai dengan penjualan manusia. Dalam hal ini, keluarga hanya dapat melapor pada pihak yang berwajib untuk mendapatkan bantuan pencarian.
Membaca permasalahan di masyarakat, mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) yang tergabung dalam kelompok yang terdiri dari Zulia Kurniasari, Fitriah Ramadhani, Oviana Putri Ramadhani dan Mourien Nastiti Satria punya ide brilian.
Keempat mahasiswa ini berasal dari program studi (prodi) Sistem Informasi, mereka memiliki ide untuk mengembangkan sebuah aplikasi pelaporan dan pengumuman orang hilang dengan nama “SICAKAP”.
Zulia Kurniasari, salah satu mahasiwa pencipta aplikasi SICAKAP menegaskan, dengan adanya aplikasi berbasis Android ini, masyarakat tidak hanya dapat melaporkan kehilangan kerabatnya. Namun juga, dapat membantu memberikan informasi atas kehilangan kerabat diantara sesama pengguna aplikasi ini.
“Aplikasi ini merupakan aplikasi versi digital yang juga paperless dari pelaporan orang hilang manual yang selama ini ada,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Senin (7/2).
Berbasis android, katanya menjelaskan, aplikasi ini dibuat hanya dalam kurun waktu 5 bulan. Tentunya dengan proses perancangan dan analisis yang matang sebelumnya. Penyebaran angket (kuesioner) ke publik guna mengetahui seberapa penting aplikasi ini juga diujicobakan.
“Kemudian didukung dengan proses studi pustaka dengan mengkaji berbagai artikel dan jurnal ilmiah terkait. Pada 10 Agustus 2021 pun, aplikasi ini berhasil dirilis di platform Android dan dapat diunduh secara gratis melalui playstore,” jelasnya.
Sementara itu, Andry Maulana selaku dosen pembimbing mengatakan, aplikasi SICAKAP ini merupakan sebuah solusi yang ditujukan untuk memudahkan seseorang dalam menemukan anggota keluarga mereka yang hilang dengan lebih mudah dan terpercaya.
“Aplikasi ini dirancang dan dibuat untuk menjawab tantangan zaman dari teknologi konvensional (pelaporan dan pengumuman dalam bentuk kertas) menuju teknologi digital (aplikasi Android) yang ramah lingkungan (paperless),” tandasnya.
Setelah Aplikasi ini selesai diuji coba, jelasnya kepada 20 orang sebagai pengguna aplikasi ini, dengan mengirimkan beberapa sample foto orang. Hasil dari upload foto tersebut terdapat notifikasi data orang hilang yang dapat diakses oleh pengguna aplikasi ini. Sehingga seolah-olah pengguna dapat langsung mendapatkan informasi tentang keluarganya yang hilang.
“Aplikasi ini membantu dalam proses penemuan seseorang dengan penggunaan waktu yang lebih efektif dan efisien, tanpa proses yang berlarut-larut. Dengan dibuatnya aplikasi ini, diharapkan dapat mempermudah setiap orang dalam memantau proses pencarian yang mereka laporkan,” paparnya.
Ia pun memberi apresiasi yang baik pada mahasiswa yang telah memiliki ide pembuatan aplikasi SICAKAP ini. “Sebab aplikasi ini, sangat membantu sekali dalam melakukan pendataan kasus orang hilang. Terlebih lagi, apabila nantinya dapat digunakan dan dikembangkan oleh suatu organisasi sosial untuk mengelola informasi orang hilang, seperti banyak kejadian yang telah ada,” tutupnya.