REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali mengirimkan delegasinya pada kejuaraan Pencak Silat Paku Bumi Open (PBO) 9 tahun 2022. Kejuaraan ini merupakan ajang kompetisi pencak silat tingkat internasional yang diselenggarakan oleh perguruan silat Paku Bumi.
Kompetisi berlangsung sejak 25 Februari hingga 27 Februari 2022 di GOR Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor, Sumedang. Terdapat 3.000 peserta atlet pencak silat yang terdiri dari 271 peserta mahasiswa/dewasa, 158 peserta sekolah dasar, 90 peserta SMP, 47 peserta SMA/SMK.
Lima mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) peraih medali emas merupakan atlet pencak silat yang sudah sering ikut berpartisipasi dalam kejuaraan. Kelima mahasiswa tersebut yaitu Mashabi Nur Muhammad dan Rizki Budianto mahasiswa program studi (prodi) Informatika yang berhasil membawa medali emas pada kelas C dan kelas B tingkat dewasa putra.
Lalu ada mahasiswi prodi manajemen, Nur Khofifah mendapatkan medali emas kelas B kategori dewasa putri. Sementara itu, mahasiswa prodi Sistem Informasi, Muhamad Fikri dan Ichtiar Akbar Sakti juga mendapatkan medali emas kelas D dan kelas E kategori dewasa putra.
Arif Hidayat selaku wakil rektor II bidang non akademik UNM, merasa bangga atas keberhasilan lima mahasiswa yang membawa medali emas dan mengharumkan nama baik kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM).
“Dengan adanya prestasi ini, UNM membuktikan bahwa terdapat banyak mahasiswa berbakat yang dapat menjawab tantangan dengan berbagai prestasi di bidang yang diminati,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Senin (1/3).
Ia menyampaikan mahasiswa UNM berani mengeksplorasi kemampuan diri, bahkan dari beberapa mahasiswa berprestasi ini merupakan mahasiswa baru yang sudah ikut andil dalam mencetak prestasi.
“Saya harap dengan adanya capaian ini, bisa menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa/i lainnya untuk menumbuhkan rasa semangat yang kuat dalam mencapai prestasi di kemudian hari,” ungkapnya.
Melalui kompetisi internasional ini, imbuhnya, mereka dapat menjadi contoh dan motivasi bagi mahasiswa/i lainnya agar mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki. “Semoga kobaran semangat dari kelima atlet pencak silat UNM dapat diteladani dan mampu menular ke mahasiswa/i lainnya. Sehingga nantinya UNM mempunyai atlet yang potensional dan mampu bersaing di kancah internasional,” tutupnya.