REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) menerbitkan buku sastra berjudul Perjalanan Kanda, pekan lalu. Penulis buku tersebut adalah Ananda Dwija Priambada. Penerbitan buku mendapatkan fasilitas dari salah satu dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Dr Beginer Subhan, bersama dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University dan PT Dakara Consulting LCA Indonesia.
Buku Perjalanan Kanda merupakan sebuah buku kumpulan cerita pendek dan puisi. Buku tersebut berisi tentang bagaimana seseorang dipertemukan dengan takdir dan keputusan. Nanda mengaku, bukunya itu ditulis berdasarkan banyaknya cerita orang-orang yang ia dengarkan sehingga dapat memanifestasi menjadi karakter fiksi.
“Seseorang dapat mengambil keputusan dan takdir adalah sesuatu yang kompleks dan tidak akan mudah ditebak. Setelah banyaknya rangkaian peristiwa, kita terkadang tidak akan pernah mengetahui ke arah mana sebenarnya takdir dan keputusan yang sudah kita ambil sampai pada penujunya,” kata Nada seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Mahasiswa IPB University itu menjelaskan, bukunya tersebut juga merupakan representasi cerita dari orang-orang. “Orang-orang yang dibawa oleh takdir sekaligus dapat mengambil keputusan dari apapun yang ia ambil. Tentunya akan menarik jika pembaca dapat menikmati setiap cerita dari buku ini,” ujar Nanda, mahasiswa IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan.
Dr Beginer Subhan merasa optimis bahwa penerbitan buku ini akan diterima dengan baik oleh berbagai kalangan, karena sangat komunikatif dan penuh antusiasme. “Harapannya, apa yang sudah dilakukan Nanda mampu menginspirasi mahasiswa lain,” ujar Dr Beginer Subhan.
Sementara, Dr Hawis Madduppa selaku Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University turut berbahagia atas terbitnya buku Perjalanan Kanda. Melalui hal ini, ia berharap, mahasiswa IPB University tidak hanya mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan menulis, tetapi juga meningkatkan personal branding dan profit.
“Ini merupakan awalan yang baik dan semoga dapat terus berlanjut, hal-hal baik seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa kita punya kreativitas yang tinggi dan ini patut diapresiasi,” ucap Dr Hawis.