REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin bermimpi untuk bisa memasuki masa pensiun dengan lebih cepat di usia 55 tahun. Akan tetapi, impian ini tentu harus diwujudkan dengan perencanaan yang matang, khususnya perencanaan keuangan.
"Seperti pepatah mengatakan, waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun lalu, waktu terbaik kedua adalah sekarang," jelas edukator kesejahteraan finansial Danetha Doe, seperti dilansir Travel + Leisure, Selasa (15/3/2022).
Agar bisa menjalani masa pensiun dini dengan nyaman, persiapannya perlu dilakukan sedini mungkin. Tidak ada kata terlalu cepat untuk mulai menabung demi masa pensiun.
Secara umum, Doe mengungkapkan bahwa tabungan pensiun sebaiknya sudah mulai dimiliki ketika seseorang berusia 20-an atau 30-an tahun. Semakin awal tabungan pensiun dimulai, semakin banyak peluang untuk memastikan kecukupan uang di masa pensiun.
Terkait jumlah simpanan yang perlu dipersiapkan, Doe menilai tabungan pensiun harus bisa memenuhi kebutuhan hidup selama 20 tahun pascapensiun atau lebih. Besarnya biaya yang dibutuhkan mungkin setara dengan 10 kali gaji atau pendapatan tahunan.
Bila seseorang memiliki pendapatan sebesar Rp 8.000.000 per bulan, berarti dia memiliki pendapatan tahunan sebesar Rp 96.000.000. Jumlah tabungan pensiun yang idealnya dimiliki orang tersebut adalah 10 kali Rp 96.000.000 atau Rp 960.000.000.
Bila tabungan tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup selama 20 tahun, maka jumlah tabungan yang bisa dipakai setiap tahunnya setelah pensiun adalah Rp 48.000.000 atau sekitar Rp 4.000.000 per bulan. Meski tampak tidak terlalu besar bagi sebagian orang, uang Rp 4.000.000 per bulan bisa mencukupi kebutuhan bila masa pensiun dihabiskan di wilayah dengan biaya hidup yang lebih rendah dari wilayah yang ditinggali sebelum masa pensiun.
"Saran saya, gunakan rumus ini untuk menentukan garis dasar. Kemudian lakukan riset mengenai seperti apa biaya hidup yang dibutuhkan untuk menunjang gaya hidup yang Anda inginkan di masa pensiun," pungkas Doe.
Bila ingin pensiun di usia yang lebih muda, Doe menyarankan pendekatan FIRE. FIRE merupakan singkatan dari Financial Independence Retire Early atau kemandirian finansial untuk pensiun dini. Inti dari pendekatan FIRE adalah menjalani hidup hanya dengan menggunakan 25-50 persen pendapatan.
"Dengan sisa uang yang Anda punya, Anda bisa investasikan ke reksadana berbiaya rendah, seperti reksadana indeks," ujar Doe.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencapai target tabungan pensiun adalah dengan memiliki bisnis sampingan. Salah satu di antaranya adalah bisnis sampingan yang bisa menghasilkan pendapatan pasif.